Sunaryo, telisik indonesia
" Tugas tim pemulasaran jenazah COVID-19 di Rumah Sakit Raha cukup beresiko. "
MUNA, TELISIK.ID - Tugas tim pemulasaran jenazah COVID-19 di Rumah Sakit (RS) Raha cukup beresiko.
Padahal, saat memandikan dan mengkafani jenazah, mereka harus serba hati-hati, agar virus tidak menular.
Namun, dibalik tugas mereka yang berat itu tidak sebanding dengan honor yang diterima. Honornya hanya Rp 700 ribu perbulannya.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan honor yang diterima tim pemakaman yang mencapai Rp 1 juta per bulannya.
Direktur RS Raha, dr Muhamad Marlin menerangkan, jumlah tim pemulasaran jenazah sebanyak tiga orang. Honor mereka ditanggung oleh pihak RS.
Baca juga: Terkenal Terisolir, Dua Wilayah di Konkep Bakal Nikmati Jaringan Internet
Baca juga: Seorang Mahasiswa Kolaka Tewas Usai Berenang di Pantai
Sedangkan, tim pemakaman berasal dari personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berjumlah enam orang, yang honornya bersumber dari RS pula.
"Memang honor tim pemulasaran jenazah kecil, beda dengan tahun lalu," kata Marlin, Senin (9/8/2021).
Marlin mengaku, semua yang menjadi kebutuhan jenazah mulai dari pemulasaran, kain kafan, peti, dan pemakaman biaya keseluruhan ditanggung oleh RS.
Biaya tersebut nantinya akan diganti oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Itu pun setelah dihitung-hitung, biaya yang diganti tersebut tidak sebanding dengan pengeluaran.
"Biaya yang diganti hanya Rp 3,5 juta, sementara pengeluaran kita lebih besar," ungkapnya.
Sampai saat ini, jumlah pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di RS mencapai 33 orang. Sedangkan, pasien yang meninggal dunia mencapai puluhan orang. Pasien meninggal dunia semuanya dimakamkan secara protokol COVID-19. (C)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha
.jpg)
_wa_ode_saryna_nyatakan_sikap_maju_di_pilkada_muna_barat.jpg)
