HRD Tanya Besaran Gaji Saat Wawancara Kerja? Ini 5 Tips Menjawabnya
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Senin, 05 September 2022
0 dilihat
Saat wawancara kerja, biasanya kita akan dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan, salah satunya mengenai gaji yang diharapkan. Foto: Repro Kompas.com
" Kamu tentu memiliki ekspetasi tersendiri terkait gajimu. Namun, kamu perlu berhati-hati saat menjawab seputar topik gaji tersebut "
KENDARI, TELISIK.ID - Saat wawancara kerja, kamu mungkin pernah mendengar atau mendapat pertayaan terkait besaran gaji yang kamu inginkan pada perusahaan tersebut.
Kamu tentu memiliki ekspetasi tersendiri terkait gajimu. Namun, kamu perlu berhati-hati saat menjawab seputar topik gaji tersebut.
Sebab, sebenarnya hal semacam ini hanya bertujuan untuk melihat seberapa besar mental dan konsistensimu dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Lantas, bagaimanakah cara menghadapi atau menjawab jika ditanya terkait gaji yang diharapkan saat interview kerja? Simak beberapa tips berikut yang telah Telisik.id rangkum dari berbagai sumber.
1. Riset Terlebih Dahulu
Kunci dari riset gaji yang kamu harapkan adalah fakta yang dapat digunakan sebagai argumen saat wawancara. Usahakan pula kamu mencari tahu gaji suatu posisi tujuan di perusahaan lain yang sejenis.
Itu bertujuan agar kamu bisa membandingkan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan dengan upah yang kamu terima kelak. Berikut contoh jawaban yang bisa kamu gunakan jika ditanya perihal seputar gaji.
“Berdasarkan kapasitas yang saya miliki dan tanggung jawab yang akan saya laksanakan nanti, gaji yang saya harapkan berkisar Rpxxx. Meskipun begitu, saya lebih suka menunjukkan kinerja saya terlebih dahulu sehingga perusahaan bisa menilai harga yang pantas untuk kinerja saya. Sebab, saya yakin perusahaan mempunyai standar yang baik untuk memberikan imbalan ke para pekerjanya.”
2. Menyesuaikan dengan Job Desc
Setelah melakukan riset tentang estimasi gaji, kamu akan memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai berapa besar gaji dan tunjangan yang dapat diharapkan.
Selanjutnya, kamu dapat menyesuaikannya lagi dengan skill dan pengalaman yang kamu miliki serta tanggung jawab atau job desc apa saja yang akan kamu pegang nantinya.
Terutama jika kamu belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya, tentu kamu belum bisa mengatakan berapa jumlah gaji sebelumnya.
Baca Juga: 5 Tips Hilangkan Komedo Membandel
3. Tunjukkan gaji terakhirmu
Kalau kamu sudah pernah bekerja sebelumnya, ada cara lain yang bisa kamu gunakan.
Cara lain yang bisa kamu lakukan ketika mendapat pertanyaan mengenai gaji yang diharapkan adalah dengan menunjukkan gaji terakhirmu. Dengan menunjukkan ini, recruiter akan bisa menilai standar upahmu seharusnya.
4. Menaikkan kisaran gaji yang kamu harapkan
Tips selanjutnya, yakni dengan menaikkan gaji yang diharapkan. Kamu bisa menaikkan 10 hingga 20 persen dari gaji yang kamu inginkan. Hal ini bertujuan agar kamu mendapatkan kenaikan upah dari pekerjaan sebelumnya. Contoh jawaban yang bisa diberikan yaitu:
“Saya terbuka untuk mendiskusikan gaji yang adil untuk posisi tersebut. Namun, berdasarkan gaji saya sebelumnya dan pengetahuan saya tentang industri ini, saya mengharapkan gaji sebesar RpXXX hingga RpXXX. Meskipun begitu, saya tetap terbuka untuk mendiskusikan gaji yang diharapkan.”
5. Menegosiasikan Gaji yang Diharapkan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam menyampaikan gaji yang kamu harapkan, pastikan bahwa angka tersebut bukanlah angka yang pasti.
Menurut Comeet.com, hal ini agar memperbesar peluang bagi recruiter untuk menegosiasi gajimu apabila kamu memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Agar Cepat Tidur, Bisa Kamu Coba
Dengan menyebutkan bahwa angka tersebut bisa dinegosiasi bukan berarti kamu menjual murah atau tidak yakin dengan apa yang kamu katakan.
Hal tersebut sebenarnya membuka kesempatan lebih untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan.
Ketika kemudian gajimu ditawar oleh recruiter, kamu harus memastikan bahwa angka tersebut masih sesuai dengan apa yang telah kamu riset.
Jangan sampai hanya karena demi membuka kesempatan bekerja, kamu rela dinegosiasi dengan angka yang kurang baik untukmu. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Kardin