Hutan Pendidikan Wanagama, dengan Daya Tariknya yang Unik

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Sabtu, 06 Juni 2020
0 dilihat
Hutan Pendidikan Wanagama, dengan Daya Tariknya yang Unik
Hutan Wanagama tempat mengkonservasi hutan Indonesia dan membangun tanah kritis. Foto Affan Safani Adham/Telisik

" Hutan Wanagama ternyata lokasi yang sangat ideal untuk karantina. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Wisata di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memang didominasi wisata pantainya. Namun, di Gunung Kidul yang terkenal dengan tanah yang tandus dan bebatuan kapur itu ternyata ada sebuah hutan yang menarik untuk dikunjungi. Hutan itu bernama Hutan Wanagama.

Hingga sekarang mahasiswa dan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta masih berujicoba di Wanagama, komplek Hutan Wanagama, Jl Yogyakarta-Wonosari km 30 Desa Banaran, Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menemukan cara terbaik mengonservasi hutan Indonesia dan membangun tanah kritis.

Dalam perkembangannya, Wanagama ini mampu memfasilitasi pendidikan lingkungan dan rekreasi bagi masyarakat umum.

Di tempat ini tersedia hutan yang luas, tanaman yang rimbun, sungai, air terjun, mata air dan camping ground.

Wanagama kini telah mulai dilengkapi dengan fasilitas penginapan, ruang sidang, plot penelitian. Sehingga merupakan tempat yang menarik untuk kegiatan seminar, rapat kerja, outbound, dan rekreasi dengan biaya terjangkau.

Baca juga: Penularan COVID-19 Masih Tinggi di 18 Provinsi, Sultra tak Termasuk

Hutan Pendidikan Wanagama ini berjarak 35 km dari Kota Yogyakarta, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Dengan kesan asri dan alami, Wanagama menjadi pilihan lokasi outbound di Provinsi DIY. Saat ini Hutan Pendidikan Wanagama merupakan habitat bagi lebih dari 40 jenis fauna dan  lebih dari 1.000 flora.

Hutan ini mempunyai minimal lima mata air yang tidak kering sepanjang tahun dan telah dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.

Sebagai hutan pendidikan dan penelitian seluas 600 hektar, Wanagama mempunyai lebih dari 65 jenis kayu hutan dan ratusan herbal.

Dalam rangka mewujudkan menjadi pusat unggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kehutanan tropika di tingkat internasional, beberapa sasaran telah ditetapkan antara lain terwujudnya pembelajaran dan pengabdian berbasis riset, peningkatan jejaring kerjasama regional, nasional dan internasional, peningkatan peran fakultas dalam penyelesaian masalah bangsa terutama di bidang kehutanan dengan pendekatan kerakyatan mencakup advokasi keunggulan lokal ke tingkat nasional dan internasional.

Baca juga: Haedar Nashir: Kebersamaan dalam Hadapi Pandemi COVID-19

Pengembangan Hutan Pendidikan Wanagama dalam menara air yang digagas oleh Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM sangat mendukung upaya untuk meningkatkan jejaring kerjasama, khususnya pada level nasional dan internasional.

Wanagama merupakan sebuah ekosistem yang unik, memiliki beragam tanaman, topografi berbagai bentuk, bermacam lapisan batu dan tanah, sistem hidrologi, iklim mikro, serta interaksi sosial ekonomi dengan masyarakat sekitarnya berupa kegiatan agroforestry, merumput, kayu bakar serta sebagai tempat belajar memahami dan bersahabat dengan lingkungan.

Saat ini pula, Hutan Wanagama dijadikan sebagai lokasi karantina warga Gunung Kidul yang hasil rapid test COVID-19 adalah reaktif.

"Hutan Wanagama ternyata lokasi yang sangat ideal untuk karantina," ujar Immawan Wahyudi, Wakil Bupati Gunungkidul.

Menurut Immawan, Wanagama sangat ideal untuk karantina pasien terpapar COVID-19. Karena kamar di wisma itu sudah memenuhi standar hotel. "Paling tidak hotel bintang dua atau tiga," kelakar Wahyudi, yang menerangkan wisma itu baik secara fisik maupun dari aspek kesehatan juga mendukung untuk dihuni 90 orang.

Baca juga: Pengakuan Saksi, Sumber Api di Pasar Laino dari Percikan Kabel Listrik

Lokasi hutan ini jelas baik dari aspek lingkungan karena alami. Sebagai hutan yang teduh dan amat sangat luas juga memungkinkan untuk kegiatan olahraga.

Immawan menilai, di kawasan itu lingkungan sosial masyarakat juga sangat mendukung strategi social and physical distancing.

Secara umum, kawasan hutan ini layak untuk membantu penanganan COVID-19 maupun dalam menghadapi bencana non-alam lainnya.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Budiadi, mengatakan, didukung 35 kamar dalam wisma dan 8 cottage yang berada di hutan pendidikan Wanagama juga bisa difungsikan sebagai ruang isolasi bagi pasien COVID-19.

Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Diah Prasetyorini, mengatakan, standar ruang isolasi adalah satu kamar diperuntukkan bagi satu orang untuk meminimalkan risiko penularan virus COVID-19.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga