Ibu Hamil Diimbau Rutin Periksa Kehamilan demi Cegah Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 28 September 2023
0 dilihat
Ibu Hamil Diimbau Rutin Periksa Kehamilan demi Cegah Stunting
Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara membuka pelayanan KB dan bagi ibu hamil. Foto: Facebook BKKBN Sulawesi Tenggara

" Pencegahan stunting tidak hanya dilakukan pada anak, tapi juga pada janin, sejak dalam kandungan "

KENDARI, TELISIK.ID - Ibu hamil diimbau agar melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Hal ini dilakukan karena pencegahan stunting tidak hanya dilakukan pada anak, tapi juga pada janin, sejak dalam kandungan.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Kementerian Koordinator (Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Agus Suprapto, dalam Rapat Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Tenggara di Aula Samaturu Kantor Wali Kota Kendari pada Kamis (14/9/2023) lalu.

Menurut Agus Suprapto, salah satu poin penting dalam mencegah stunting adalah perlunya pendampingan kepada para ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya.

Selain itu, terkait pelaksanaan posyandu, penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan pengukuran yang valid guna menghindari lonjakan angka stunting yang tidak diinginkan. Terakhir, perlu memantau bersama ketersediaan Antropometri yang sesuai standar, karena ini sudah termasuk dalam anggaran.

Lebih lanjut, Agus Suprapto menekankan tiga poin utama dalam penanganan stunting. Pertama, fokus harus diberikan pada ibu hamil, remaja, dan keluarga.

Baca Juga: Pemda Buton Utara Terus Genjot Percepatan Penurunan Stunting

Kedua, perlu adanya konvergensi, dimana penanganan stunting merupakan kerja bersama-sama, dan penting untuk memastikan anggaran yang tersedia benar-benar sampai ke tingkat desa.

Ketiga, penanganan stunting harus menjadi budaya, dan target penurunan sebesar 14 persen bukan berarti berhenti di situ, melainkan harus diterapkan secara berkelanjutan.

BKKBN Sulawesi Tenggara gelar pekan pelayanan KB serentak gratis dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2023. Foto: Facebook BKKBN Sulawesi Tenggara

 

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara, Asmar mengatakan, pencegahan stunting ini harus dilakukan 1.000 hari pertama kehidupan.

Artinya, kata dia, sejak anak masih dalam kandungan hingga usia dua tahun, perhatian orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak harus ditingkatkan.

“Jadi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizinya juga. Karena apa yang dikonsumsi oleh ibu hamil ini, akan berdampak pada anak di dalam kandungannya,” katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.

Baca Juga: Tim Safari Stunting BKKBN Sulawesi Tenggara Lanjutkan Perjuangan di Pulau Muna

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, masalah yang dihadapi saat ini adalah stunting, yaitu kondisi dimana kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Olehnya itu, kata dia, pencegahan stunting secara maksimal dapat dilakukan di 1.000 hari pertama kehidupan anak atau bayi. Pada masa ini dimulai dari awal kehamilan hingga dua tahun setelah lahir, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar agar tumbuh kembang optimal.

“Dengan pencegahan stunting ini, generasi muda nantinya dapat melahirkan bayi yang sehat sehingga bonus demografi di tahun 2035 mempunyai potensi yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga