Orang Mati di Negara Ini Dijadikan Pupuk Demi Jaga Alam, Punya Nutrisi Tinggi

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 21 Januari 2023
0 dilihat
Orang Mati di Negara Ini Dijadikan Pupuk Demi Jaga Alam, Punya Nutrisi Tinggi
Pemerintah New York secara sah melegalkan negara bagian itu untuk mengizinkan pengomposan bagi orang mati. Foto: Repro BBC

" Pengomposan orang mati diciptakan dengan tujuan untuk menjadi alternatif penguburan baru, yang mana dianggap lebih ramah lingkungan "

NEW YORK, TELISIK.ID - Pemerintah New York secara sah melegalkan negara bagian itu untuk mengizinkan pengomposan bagi orang mati. Pelegalan pengtransformasian orang mati menjadi pupuk di New York menjadi yang kesembilan yang terjadi di Amerika Serikat.

Sebelum New York, perlakuan baru bagi orang mati telah diinisiasi pertama kali oleh Washington pada tahun 2019. Cara baru ini kemudian menginspirasi negara bagian lain seperti, Colorado, Oregon, Vermont, California, hingga New York.

Dilansir dari The Guardians, pengomposan orang mati diciptakan dengan tujuan untuk menjadi alternatif penguburan baru, yang mana dianggap lebih ramah lingkungan.

Meski bertujuan untuk menjaga kesehatan tanah, proses pengomposan orang mati tidak dapat dilakukan oleh orang biasa.

Proses pengomposan hanya boleh dilakukan oleh perusahaan yang tersertifikasi, dengan tujuan agar jenazah tidak terkena kontaminasi buruk dari zat-zat sekitar.

Baca Juga: Manfaatkan Sampah Sisa Makanan Jadi Pupuk Kompos

Jenazah nantinya akan ditempatkan di sebuah bejana semi-terbuka, dengan alas tidur berisikan serpihan kayu dan jerami yang ideal bagi mikroba.

Di akhir proses nantinya akan dihasilkan sekitar 36 kantong pupuk jenazah yang tinggi nutrisi, yang akan dikembalikan pada keluarga untuk dijadikan pupuk.

Sejumlah pendukung cara ini mengatakan bahwa terurai sebagai pupuk adalah cara terbaik untuk meninggal, dimana jenazah setidaknya tidak meninggalkan masalah lain setelah kematiannya.

“Kremasi menggunakan bahan bakar fosil, dan penguburan menggunakan banyak lahan yang meninggalkan jejak karbon,” kata Katrina Spade, pendiri rumah duka hijau Recompose yang terletak di Seattle.

Tetapi meski demikian, cara pemakaman baru ini dikritik oleh sejumlah kalangan lain, terutama dari kaum konservatif religius.

Baca Juga: Jangan Dibuang, Sampah Rumah Tangga Ini Bisa Disulap Menjadi Pupuk Kompos

Konferensi Katolik Negara Bagian New York telah mendesak gubernur negara bagian itu untuk memveto aturan baru ini.

Dilansir dari Catholic Courier, konferensi menganggap bahwa pengomposan orang mati tidak memberikan rasa hormat bagi sisa-sisa tubuh.

“Proses yang sangat tepat untuk mengembalikan potongan sayuran ke bumi belum tentu sesuai untuk tubuh manusia,” kata Dennis Poust, direktur eksekutif organisasi tersebut, dalam sebuah pernyataan dilansir dari Zonabanten.

Organisasi pun telah menyediakan halaman khusus di website resminya, dimana setiap orang dapat mengajukan keberatan dan mengirimnya langsung ke email sang gubernur. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga