Imbas Konflik Rusia dan Ukraina, Jokowi: Harga Mie di Indonesia Bisa Naik

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 07 Juli 2022
0 dilihat
Imbas Konflik Rusia dan Ukraina, Jokowi: Harga Mie di Indonesia Bisa Naik
Presiden RI, Joko Widodo memberikan pesan kepada publik dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap impor gandum. Foto: dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

" Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memberikan dampak pada sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia "

JAKARTA, TELISIK.ID - Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memberikan dampak pada sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.

Diantara dampak yang akan dirasakan Indonesia adalah terkait importir gandum, mengingat pasokan gandum dari dua negara yang dilanda konflik tersebut, terhambat.

Pasalnya, kedua negara itu, Rusia dan Ukraina merupakan produsen besar untuk gandum di pasar dunia.

“Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mie, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum itu 30-40 persen berada di negara itu, Ukraina, Rusia, Belarus, semua ada di situ,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di puncak peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022, Medan, Sumatera Utara, dikutip Suara.com dari Antara, Kamis (7/7/2022).

Bahkan, kata Jokowi, beberapa negara sudah mengalami kekurangan pangan dan kelaparan karena terhambatnya pasokan pangan akibat perang Ukraina dan Rusia.

“Bayangkan, berapa ratus juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia? dan sekarang ini sudah mulai karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, tidak bisa keluar dari Rusia,” terang Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi sebelumnya bersyukur karena konflik kedua negara tersebut tidak memberikan dampak besar bagi pasokan pangan seperti beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Baca Juga: Usai Tinggalkan Ukraina, Jokowi Bawa Pesan Presiden Zelenskyy untuk Vladimir Putin

“Bayangkan. Kita ini harus betul-betul bersyukur bahwa negara kita diberikan pangan yang harganya, beras utamanya, tidak naik. Harus kita syukuri betul,” kata Presiden Jokowi dikutip dari Antara.

Di tengah gejolak rantai pasok pangan dunia, Jokowi menyebutkan Indonesia masih memiliki sumber produksi beras yang melimpah.

“Untungnya, kita ini, Alhamdulillah, rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras, dan sampai saat ini harganya belum naik, semoga tidak naik karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi,” ujar Presiden Jokowi.

Stok beras di pasar domestik, kata Jokowi, selalu melimpah sehingga tidak memerlukan impor.

Baca Juga: Jadi Juru Damai Ukraina Dan Rusia, PW NU Jawa Timur Ajak Warga NU Doakan Presiden Jokowi

“Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini Menteri Pertanian hadir di sini, terima kasih Pak Menteri,” kata Presiden Jokowi.

Meskipun demikian Presiden mengingatkan seluruh pihak untuk selalu mewaspadai kondisi rantai pasok pangan dan energi saat ini. Hal itu terutama untuk komoditas gandum, karena Indonesia merupakan importir gandum. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Musdar

Artikel Terkait
Baca Juga