Indikator Politik Indonesia Tawarkan Tiga Isu Rebut Pemilih Muda
Mustaqim, telisik indonesia
Sabtu, 26 Agustus 2023
0 dilihat
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim (kiri) dan pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing (kanan). Foto: Kolase
" Tiga isu pokok yang menjadi masalah mendesak dan perlu diatasi pemimpin ke depan, yakni terkait lapangan pekerjaan, pemberantasan korupsi, dan lingkungan hidup "
JAKARTA, TELISIK.ID – Debat bakal calon presiden dengan menghadirkan tiga bakal capres yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) direncanakan akan diselenggarakan pada September 2023.
Debat ini diharapkan tidak hanya mengenalkan para kandidat, tapi juga melontarkan gagasan dan isu yang lebih relevan dengan kondisi kekinian dan masa depan. Tiga bakal capres yang akan dihadirkan adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Mereka direncanakan hadir pada debat terbuka di kampus UI yang dijadwalkan 14 September 2023.
“Isu-isu yang dibahas dalam debat (bakal) capres di UI sudah seharusnya menawarkan gagasan dan visi yang relevan dengan apa yang sedang dihadapi oleh generasi muda saat ini dan di masa depan,” harap peneliti utama dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim, kepada Telisik.id, Jumat (25/8/2023).
Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, kata Kennedy, menunjukkan tiga isu pokok yang menjadi kekhawatiran sebagai masalah mendesak dan perlu diatasi pemimpin ke depan bagi generasi muda. Isu yang dimaksud yakni terkait lapangan pekerjaan, pemberantasan korupsi, dan isu lingkungan hidup.
Baca Juga: Bawaslu Sulawesi Tenggara Ajak Semua Pihak Awasi Pemilu
“Para bakal capres ataupun juru bicara kampanye kandidat-kandidat capres yang ingin merebut ceruk pemilih gen-Z dan milenial yang di pemilu mendatang jumlahnya mencapai 53 persen pemilih atau lebih dari 100 juta di Pemilu 2024, sudah harus mulai membicarakan gagasan dan ide mereka terkait tiga hal di atas apabila mereka ingin merebut ceruk pemilih muda,” papar Kennedy.
Debat terbuka sebagai tantangan bagi BEM UI terhadap ketiga bakal capres itu juga mendapat apresiasi dari pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing. Dia menilai, jika debat dilakukan saat ini, maka publik dapat segera tahu gagasan dan pandangan para bakal capres.
"Jadi kita masih punya banyak waktu untuk mengkaji pandangannya apakah rasional atau tidak, masuk akal atau tidak. Jadi tidak beli kucing dalam karung," kata Emrus.
Menurut Emrus, selama ini para kandidat capres masih menyampaikan gagasan yang abstrak. Namun, apabila debat bakal capres dilakukan, maka panelis dapat menggali lebih jauh sehingga mendapat jawaban yang realistis.
“Oleh karena itu, saya berharap BEM UI dapat mempersiapkan acara debat ini dengan baik,” harapnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Kota Kendari Bekali Panwascam
Emrus juga berharap para kandidat capres tidak diwakilkan oleh juru bicara atau pun salah seorang anggota parpol pengusung. “Kalau salah satu di antara mereka tidak hadir, ya rugi sendiri kandidat,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang, mengaku sudah mempersiapkan materi dari berbagai multi disiplin ilmu untuk debat bakal capres. Melki mengatakan, untuk mempersiapkan materi dari multi disiplin ilmu, ia pun kerap berdiskusi dengan para dosen dan mahasiswa. Untuk itu, dia berharap tiga bakal capres dapat hadir dalam acara debat ini.
“Kami ingin tiga bakal capres datang ke UI secara bersamaan untuk kami dengar gagasannya. Kalau mereka menyatakan sebagai calon pemimpin, ya mereka harus diuji dulu. Tempat terbaik uji gagasan ya di kampus,” kata Melki. (A)
Penulis: Mustaqim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS