Ini Penyebab Minuman Soda Berbuih dan Miliki Suara Desisan
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Minggu, 06 November 2022
0 dilihat
Pada awal penciptaanya, minuman bersoda diyakini sebagai minuman tonik kesehatan. Foto: Repro Okezone.com
" Priestley berteori bahwa air berkarbonasi bisa mengobati pasien yang menderita penyakit kudis dan penyakit lainnya "
KENDARI, TELISIK.ID - Minuman bersoda identik dengan suara desisan dan gelembung. Apa makna di balik minuman satu ini? Sebelum mengetahui lebih jauh, ada baiknya kita mengenal sejarah di ciptakannya minuman bersoda.
Melansir Idntimes.com, pada 1760-an hingga abad ke-20 soda di ciptakan. Soda dipasarkan sebagai minuman "tonik kesehatan" yang dapat menyembuhkan masalah fisik, emosional, dan psikologis.
Awal sejarah soda dimulai tahun 1767. Ahli kimia Inggris, Joseph Priestley terkenal karena kontribusinya pada kimia gas. Ia menemukan keberadaan 10 gas, di antaranya oksida nitrat, amonia, nitrogen, dan oksigen.
Ia juga terinspirasi oleh filosofi Francis Bacon bahwa "kemajuan sosial membutuhkan pengembangan perdagangan berbasis sains" dan dipengaruhi oleh banyaknya penyakit yang melanda populasi yang terus meningkat di kota besar, Priestley pun merancang sebuah peralatan untuk menambahkan karbonasi ke air.
Priestley berteori bahwa air berkarbonasi bisa mengobati pasien yang menderita penyakit kudis dan penyakit lainnya. Dia tidak memasarkan penemuannya, tetapi menawarkan resepnya kepada Kapten James Cook dan krunya ketika mereka berangkat dalam pelayaran Pasifik.
Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Sekuel Avatar 2: The Way Of Water yang Tayang Desember 2022
Dikutip dari Livescience.com, desis dalam soda terdiri dari gelembung karbon dioksida, atau CO2. Minuman berkarbonasi diresapi dengan gas tidak berwarna dan tidak berbau ini pada tekanan tinggi selama produksi sampai cairan menjadi jenuh dengan gas.
"Soda mendesis karena dibuat mendesis," Mark Jones, seorang ahli kimia industri dan rekan dari American Chemical Society, tuturnya dikutip dari Livescience.com.
Baca Juga: Mengapa Saat Hujan Orang Cenderung Ngantuk? Ini Alasannya
Minuman berkarbonasi alami seperti bir dan kombucha mengandalkan fermentasi untuk desisnya telah ada sejak lama. Tapi munculnya soda berkarbonasi modern dapat ditelusuri ke Pendeta Inggris dan ilmuwan Joseph Priestley, yang dijuluki "bapak industri minuman ringan".
Dilansir dari Cnnindonesia.com, karbon dioksida dapat melarikan diri ke segala arah yang berbeda. Ketika kita minum soda, reseptor yang ada di lidah akan mengirimkan sinyal ke otak dan menterjemahkannya menjadi ‘fizziness’ atau efek dari soda.
Kita juga dapat menemukannya di alam, terdapat sumber mata air berkarbonasi di Idaho dan juga di Indonesia yang diberi nama Soda Springs. Sama seperti di sekaleng soda, ada banyak tekanan di bawah tanah. Karbonasi yang berasal dari reaksi alami jauh di dalam bumi. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS