Jangan Buat Gerakan yang Membahayakan Warga Muna di Papua
Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 17 Desember 2022
0 dilihat
Ketua KKST Papua, La Ode Mohitu dan La Murusima, warga Muna di Oksibil. Foto: Ist.
" Masyarakat diimbau tidak terprovokasi dan tidak melakukan gerakan tambahan yang bisa membahayakan warga Sulawesi Tenggara, khususnya warga Muna yang ada di Papua "
MUNA, TELISIK.ID - Pembunuhan tiga warga Muna yang diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Pegunungan Bintang, Papua, Senin (5/12/2022) lalu menyulut reaksi sejumlah kalangan di Sulawesi Tenggara.
Isu-isu akan melakukan sweeping terhadap warga Papua yang berada di Sulawesi Tenggara pun mulai berhembus sebagai bentuk protes atas lambannya pemerintah pusat menyikapi persoalan tersebut.
Menanggapi isu itu, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Papua, La Ode Mohitu mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dan tidak melakukan gerakan tambahan yang bisa membahayakan warga Sulawesi Tenggara, khususnya warga Muna yang ada di Papua.
"Jangan ada gerakan tambahan (sweeping). Karena bila itu dilakukan, akan membahayakan nyawa saudara-saudara kita di sini (Papua)," imbau Mohitu, Sabtu (17/12/2022).
Baca Juga: Penundaan Putusan Sengketa Pilkades di Muna Bisa Timbulkan Kerawanan di Desa
Mohitu bilang, saat ini di Papua, jumlah masyarakat Sulawesi Tenggara sekitar puluhan ribu. Rata-rata mereka mencari nafkah dengan bekerja sebagai tukang ojek dan berdagang. Toh, bila ada aksi-aksi melakukan sweeping terhadap warga Papua, secara otomatis akan membuat resah dan tidak nyaman mereka dalam menjalankan aktivitasnya.
"Tolong, jangan buat kegaduhan. Kasihan saudara-saudara kita di sini (Papua)," pintanya.
Baca Juga: Blusukan Pj Bupati Buton Tengah Dekatkan Pelayanan pada Masyarakat
Senada juga diungkapkan La Murusima, warga Muna yang merantau di Oksibil. Kata dia, pasca munculnya isu-isu itu, mereka sudah tidak tenang. Jangankan mau bekerja, ke luar rumah pun mereka takut. Karena itu, Ia berharap pada seluruh masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang bisa mempengaruhi situasi kamtibmas di Papua.
"Isu-isu itu sudah santer di sini (Papua). Kami harap jangan lakukan itu. Ingat kami para pencari nafkah di perantauan," ujarnya.
Sementara itu, istri La Aman, korban pembunuhan KKB, Tri Murni telah menyampaikan pada kerabatnya agar tidak melakukan aksi-aksi balas dendam. Ia bersama anak-anaknya cukup kehilangan suaminya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Ia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk kelangsungan hidup dan pendidikan anak-anaknya. (A)
Penulis: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS