Jengkel Perjodohan, Wanita Hijab Ini Bunuh 18 Orang dengan Racun
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 10 Juni 2023
0 dilihat
Bicara soal cinta memang bisa membuat orang gelap mata. Terlebih dalam tradisi perjodohan, segala sesuatu telah dipersiapkan keluarga, sementara kedua mempelai hanya dipaksa menikah tanpa bisa menolak atau menghindar. Foto: Repro Asian.co.id
" Semua bermula ketika gadis muda bernama Aasia Bibi dipaksa keluarganya menikah dengan seorang pria "
PAKISTAN, TELISIK.ID - Bicara soal cinta memang bisa membuat orang gelap mata. Terlebih dalam tradisi perjodohan seperti ini, segala sesuatu telah dipersiapkan keluarga, sementara kedua mempelai hanya dipaksa menikah tanpa bisa menolak atau menghindar.
Semua bermula ketika gadis muda bernama Aasia Bibi ini dipaksa keluarganya menikah dengan seorang pria. Di Pakistan, tradisi perjodohan masih marak terjadi.
Dilansir dari adn.com menyebutkan dua bulan setelah menikah, Aasia Bibi mencoba melarikan diri dengan pulang ke rumah orang tuanya, namun dikembalikan lagi ke rumah suaminya.
Sadar tak ada cara lagi untuk terlepas dari ikatan pernikahan, wanita hijab itupun membuat rencana untuk meracuni sang suami.
Baca Juga: Tak Suka Hari Senin, Siswi Cantik Ini Tembak Kepala Sekolah dan Teman-Temannya hingga Tewas
Racun dicampur ke segelas susu, namun susu yang seharusnya diminum oleh sang suami, justru dipakai mertuanya untuk memuat yoghurt dan disuguhkan ke seluruh keluarga. Alhasil, tak hanya suami, 18 orang anggota keluarga suaminya pun ikut tewas.
Dilansir dari Purwokertoinsight.com, Bibi mengatakan di hadapan hakim, dia memperingatkan orang tuanya tentang hal ekstrem yang akan dia ambil untuk keluar dari pernikahan.
Baca Juga: Wanita Paling Kejam di Dunia, Mandi Darah Perawan agar Awet Muda
"Shahid menyuruhku untuk meracuni minuman itu, tapi aku tidak melakukannya," kata Bibi.
"Dia meminta saya untuk menikah dengannya tapi saya menolak," lanjutnya.
Dari hasil pengakuannya, hakim mendakwa Bibi dengan tindakan pembunuhan kepada suami dan keluarganya. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS