Hieroglif Mesir, Sistem Penulisan Tertua di Dunia

Haidir Muhari, telisik indonesia
Selasa, 27 April 2021
0 dilihat
Hieroglif Mesir, Sistem Penulisan Tertua di Dunia
Hieroglif, huruf peninggalan Mesir Kuno. Foto: Amazine.co

" "

KENDARI, TELISIK.ID - Hieroglif merupakan sistem tulisan formal yang telah dipakai oleh bangsa Mesir Kuno selama lebih dari 3.000 tahun.

Hieroglif merupakan sistem penulisan tertua yang pernah dikenal manusia. Ditengarai beberapa tulisan, berasal dari 3.000 tahun sebelum masehi. Beberapa jenis hieroglif tetap dipakai hingga sekira tahun 400 masehi.

Kata hieroglif, dilansir dari Wikipedia.id, berasal dari bahasa Yunani yaitu (hieroglyphika grammata), gabungan dari hieros yang berarti ‘keramat’ atau ‘suci’ dan glypho yang berarri ‘ukiran’, ‘pahatan’.

Sementara itu grammata berarti tanda. Sehingga hieroglif dapat diartikan tulisan suci atau aksara dewa.

Dalam KBBI, hieroglif dituliskan terdiri atas 700 gambar dalam bentuk manusia, hewan, dan benda. Hieroglif juga merupakan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang bersifat rahasia atau teka-teki yang sukar dibaca atau dipahami maknanya yang biasanya dipakai untuk sastra keagamaan.

Baca Juga: Mabes Polri Titip Lima Tersangka Narkoba ke Polrestabes Medan

Hieroglif Mesir kuno, dilansir dari Minews.id, terdiri dari berbagai gambar atau bentuk yang diukir pada dinding, monumen atau makam. Kadang juga ditulis pada papirus atau kayu.

Hieroglif dibaca dari kanan ke kiri seperti penulisan huruf Arab. Kerap juga ada yang menulisnya dari atas ke bawah, kiri ke kanan, dan bawah ke atas.

Para cendekiawan telah berusaha menafsirkan hieroglif selama berabad-abad, tetapi masih belum sepenuhnya berhasil. Invasi yang dilakukan oleh tentara Napoleon dari Perancis ke Mesir pada 1799, menemukan hieroglif di batu Rosetta menjadi terobosan dalam upaya pemecahan hieroglif.

Orang pertama yang berhasil memecahkan hieroglif adalah Jean-Francois Champollion asal Perancis pada tahun 1828. Cendekiawan Islam yang sebagian berhasil memecahkan hieroglif yaitu Dzul-Nun al-Misri dan Ibnu Wahshiyyah.

Saat ini untuk memahami hieroglif Mesir kuno, google telah meluncurkan alat yang dinamai Fabricius.

Sistem Penulisan dan Jenis Hieroglif Mesir

Dilansir dari Kompas.com, simbol atau tanda yang sama terkadang bisa diinterprestasikan dalam berbagai macam cara, sebagai berikut:

1. Fonogram (Phonetic Reading)

Simbol dibaca dan dibuat sesuai dengan karakteristik visualnya. Misalnya, gambar dari mata dapat menjelaskan kata mata dan kata saya dalam bahasa Inggris (eye dan I).

Gambar mata disebut dengan fonogram dari kata I. Bentuk fonogram dengan satu konsonan disebut mono atau uniliteral, dua konsonan disebut biliteral, dan tiga konsonan disebut triliteral.

Baca Juga: Jadi Pengedar, Seorang IRT Nekat Sembunyikan Sabu di Celana Dalam

Sementara 24 uniliteral disebut abjad hieroglif dan penulisan hieroglif Mesir normalnya tidak mengindikasikan huruf vokal seperti A, I, U, E, O. Dari fonogram, masyarakat Mesir mengembangkan satu seri tanda yang masing-masing mewakili satu huruf.

2. Semantic Reading

Selain interpretasi fonetis, karakter atau simbol-simbol juga dapat dibaca maknanya, dalam hal ini logogram diucapkan (ideogram) dan semagram.

Logogram

Ketika digunakan sebagai logogram, hieroglif mendefinisikan objek yang berupa gambar.

Semagram atau Determinatif

Semagram (simbol semantik yang menentukan makna) ditempatkan di akhir sebuah kata. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga