Kabupaten Konawe Utara Turunkan Stunting Lewat KISS
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 30 Juni 2023
0 dilihat
Rembug stunting yang digelar Pemda Kabupaten Konawe Utara, untuk mencari masukan dari berbagai stakeholder terkait penurunan angka stunting. Foto: Ist.
" Bupati Konawe Utara, Ruksamin beberapa waktu lalu menyebutkan, saat ini capaian prevalensi stunting Kabupaten Konawe Utara telah menunjukkan tren positif "
KENDARI, TELISIK.ID - Stunting adalah salah satu isu nasional yang kini menjadi perhatian pemerintah pusat. Stunting merupakan persoalan serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.
Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, yang dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.
Masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara termasuk salah satu kabupaten yang ikut memerangi stunting. Bupati Konawe Utara, Ruksamin beberapa waktu lalu menyebutkan, saat ini capaian prevalensi stunting Kabupaten Konawe Utara telah menunjukkan tren positif.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), capaian prevalensi stunting Kabupaten Konawe Utara pada 2020 sebesar 30,1 persen. Tahun 2021 sebesar 29,5 persen, dan tahun 2022 sebesar 21,6 persen.
Baca Juga: Kolaka Utara Yakin Stunting Turun 14 Persen di 2024
"Jika dibandingkan dengan rata-rata capaian provinsi dan nasional tahun 2022, capaian prevalensi stunting Kabupaten Konawe Utara telah berada di bawah rata-rata capaian Provinsi Sulawesi Tenggara (30,2 persen) dan rata-rata capaian nasional (24,4 persen)," tuturnya.
Ia juga mengapresiasi pihak terkait yang sudah bekerja keras sehingga berada di capaian tersebut. Ia juga menyebut pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi, sinergisitas dan berkolaborasi dalam rangka menekan penurunan stunting di Konawe Utara, dengan memetakan apa yang menjadi kendala yang dihadapi di lapangan saat ini.
Selain fokus pada stunting, Pemda Konawe Utara juga tengah mengentaskan Kemiskinan, Inflasi dan Stunting (KISS) yang dilakukan secara selaras dimana faktor kemiskinan dan inflasi juga ikut berpengaruh pada angka stunting.
Konawe Utara adalah salah satu daerah yang serius dalam menanggulangi masalah stunting. Upaya penanggulangan stunting di Konawe Utara tidak terlepas dari penanganan masalah kemiskinan dan inflasi yang juga menjadi faktor penyebab stunting.
Pemerintah daerah menyadari bahwa ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan, dapat berkontribusi pada tingginya angka stunting.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kepala Bidang (Kabid) Ekososbud Bappeda Konawe Utara, Astiani menuturkan, di Kabupaten Konawe Utara target penurunan stunting tahun 2023 sebesar 5 persen.
Intervensi sensitif dan spesifik total anggaran Rp 10,7 miliar, terdiri dari, 95,5 persen intervensi langsung ke masyarakat, dan 4,5 persen anggaran koordinasi. Dalam rangka menanggulangi stunting, Konawe Utara telah mengambil pendekatan yang holistik dan terintegrasi.
Baca Juga: Peran Institusi Pendidikan Kesehatan Atasi Stunting
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melibatkan berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi dan keuangan. Penanggulangan kemiskinan dan inflasi menjadi prioritas dalam upaya menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat, sehingga mereka dapat memperoleh akses yang memadai terhadap pangan bergizi dan layanan kesehatan.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan khusus untuk penanggulangan stunting digunakan sepenuhnya untuk intervensi langsung kepada masyarakat. Dalam hal ini, dana yang tersedia digunakan untuk program-program yang fokus pada pencegahan dan penanganan stunting, seperti pemberian suplemen gizi, pendidikan gizi kepada ibu hamil dan balita, serta peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai.
Dengan menggunakan anggaran secara efektif dan efisien, pemda juga memastikan bahwa setiap dana yang dialokasikan untuk penanggulangan stunting memiliki dampak nyata dan langsung kepada masyarakat.
Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran stunting juga menjadi perhatian utama, agar masyarakat dapat melihat secara jelas bagaimana dana tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Dengan pendekatan yang holistik dan kerjas ama lintas sektor, diharapkan upaya ini dapat mengurangi angka stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang di Konawe Utara. (B)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS