Kolaka Utara Yakin Stunting Turun 14 Persen di 2024

Muh. Risal H, telisik indonesia
Sabtu, 24 Juni 2023
0 dilihat
Kolaka Utara Yakin Stunting Turun 14 Persen di 2024
Pj Bupati Kolaka Utara, Parinringi memberikan arahan pada kegiatan rembuk stunting dengan target 14 persen di 2024. Foto: Diskominfo Kolaka Utara

" Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menargetkan penurunan angka prevalensi stunting dapat dicapai hingga 14 persen pada 2024 mendatang "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menargetkan penurunan angka prevalensi stunting dapat dicapai hingga 14 persen pada 2024 mendatang.

Keseriusan para pemangku kebijakan di bumi Patowonua untuk mewujudkan target itu, tertuang dalam beberapa kebijakan dan strategi penanganan.

Salah satunya, pembentukan tim percepatan penurunan stunting (TPPS). Tim itu bertugas merancang dan melaksanakan berbagai program dan kegiatan terkait penurunan angka prevalensi stunting.

Menurut Asisten I Setda Kolaka Utara, Muchlis Bahtiar, upaya penurunan angka prevalensi stunting sesuai target nasional menjadi 14% pada tahun 2014 bisa tercapai jika dilakukan secara terencana, terukur, jelas dan  berkesinambungan.

Baca Juga: Ini Penjelasan Sekda Kolaka Utara Soal Bangunan Masjid Unik yang Belum Rampung

"Penanganan stunting tidak hanya berada di pundak pemda, namun menjadi tanggung jawab bersama semua komponen masyarakat demi mewujudkan kondisi tumbuh kembang anak yang sehat dan optimal," terangnya, Sabtu (24/6/2023).

Lebih lanjut, TPPS beberapa pekan lalu telah menggelar rembuk stunting di 15 kecamatan untuk mencari formulasi atau strategi, dalam upaya mengatasi masalah stunting di tingkat kecamatan dan Kolaka Utara secara umum.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum memperkuat sinergitas antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam upaya menangani masalah stunting di Kolaka Utara," jelasnya.

Sekda Kolaka Utara, Taufiq S menyatakan, rembuk stunting oleh TPPS adalah bagian dari upaya penanganan stunting yang lebih komprehensif untuk menggali informasi terkait masalah dan kendala yang dihadapi dalam penanganan stunting di lapangan.

"Ini penting dilakukan sebagai bentuk sosialisasi secara berjenjang dan bersama-sama," ujarnya.

Melalui rembuk stunting ini, Taufiq berharap, semua pihak yang terlibat dapat lebih memahami dan mampu mengatasi masalah stunting dengan langkah-langkah yang lebih terarah.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara, Parinringi pada rembuk stunting terakhir di Kecamatan Batu Putih menegaskan, stunting dapat diatasi dengan cepat kalau semua pihak berkomitmen dan bekerja sama baik OPD, camat, TNI-Polri, kapus, tenaga kesehatan, kades, petugas stunting, dan masyarakat melakukan tindakan intervensi.

"Dengan tindakan dan intervensi yang konsisten terhadap anak-anak yang mengalami stunting, maka masalah ini dapat segera diatasi," tukasnya.

Parinringi meminta semua OPD membuka anggaran terkait penanganan stunting. Jika ada, segera melakukan tindakan dan tidak menunda-nundanya.

"Saya perintahkan semua OPD buka APBD-nya, segera lakukan tindakan dan jangan ditunda-tunda lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Pijak Puncak Tertinggi Bumi Anoa, Gunung Mekongga Kolaka Utara

Diketahui, rembuk stunting digelar di tempat terpisah selama empat. Dimulai dari Kecamatan Wawo, Ranteangin, dan Lambai, pada 8 Juni 2023. Kegiatan ini dipusatkan di Kecamatan Ranteangin.

Selanjutnya, 9 Juni 2023 di adakan Kantor Camat Kodeoha. Melibatkan Kecamatan Lasusua, Kecamatan Katoi, dan Kecamatan Tiwu. 12 Juni 2023 dilaksanakan di Kecamatan Pakue turut serta Kecamatan Watunohu, Kecamatan Ngapa, dan Kecamatan Pakue Tengah.

Hari terakhir rembuk stunting, 15 Juni 2023 di pusatkan di Kecamatan Batu Putih, melibatkan Kecamatan Porehu, Kecamatan Tolala, dan Kecamatan Pakue Utara. Giat kali ini dihadiri langsung Penjabat Bupati Kolaka Utara dan Sekda Kolaka Utara. (A)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga