Kapal Perintis Penyebrangan Antar Pulau Perdana Hadir di Buton Selatan

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Selasa, 02 April 2024
0 dilihat
Kapal Perintis Penyebrangan Antar Pulau Perdana Hadir di Buton Selatan
Peresmian Kapal Angkutan penyeberangan Perintis KMP. Irene Batauga-Siompu Buton Selatan. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

" Dalam upaya menguatkan konektivitas khususnya dalam antar pulau, kini hadir perdana kapal perintis angkutan penyeberangan antar pulau di Buton Selatan "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Dalam upaya menguatkan konektivitas khususnya dalam antar pulau, kini hadir perdana kapal perintis angkutan penyeberangan antar pulau di Buton Selatan.

Manager General ASDP Cabang Baubau, Jamaludin mengatakan, dengan launchingnya kapal perintis penyebrangan antar pulau di Kabupaten Buton Selatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Dengan berjalannya waktu, kata dia, diharapkan fasilitas kapal dapat ditingkatkan kapasitasnya. Kerena menurutnya, tidak menutup kemungkinan kedepannya kapal angkutan penyeberangan tersebut diganti dengan kapal angkutan yang lebih besar seperti yang sudah ada pada lintasan lain.

Dimana yang pada awalnya juga menggunakan kapal angkutan penyeberangan kecil. Hingga frekuensi masyarakat (penumpang) meningkat kapasitas kapal otomatis ditingkatkan.

Lebih lanjut, ia menambahkan, boleh jadi apabila situasi sudah ramai dikarenakan jumlah penumpang yang bertambah banyak kapal angkutan penyeberangan akan menjadi komersial yang dapat membiayai biaya operasional sendiri.

Sehingga, lanjut dia, dengan menjadi komersial pelayanan juga akan ditambah. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan kebijakan pemerintah dan sebaliknya.

Baca Juga: Pemkab Buton Selatan Sidak Dua Pasar Cegah Inflasi Jelang Idul Fitri

"Begitu dianggap sudah sehat maka pemerintah akan mencabut subsidinya," ujarnya, Senin (1/4/2024).

Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sulawesi Tenggara, Ariyandi Ariyus mengatakan, kapal perintis angkutan penyeberangan memiliki rute tujuan yang melewati tiga kecamatan di Buton Selatan, yakni Kecamatan Batauga, Sioumpu, Kadatua dan akan singgah pula di Kota Baubau, yang semuanya masuk dalam lintasan ke 18.

Ia menjelaskan, agar masyarakat khususnya yang ada di Pulau Sioumpu jika hendak ke Kota Baubau sudah lebih cepat dengan melewati rute jalaur darat dari Kecamatan Batauga. Dimana jarak Kecamatan Batauga dan Kota Baubau cukup dekat sehingga estimasi perkiraan sampai lebih cepat dibanding harus melalui jalur laut dari Pulau Siompu ke Kota Baubau.

Ia berharap, semoga kedepannya dengan berjalannya moda transportasi angkutan penyeberangan tersebut pihak Pemda Buton Selatan dapat membangun plesengan, yang kedepannya bukan hanya memuat penumpang (orang) namun juga dengan kendaraan roda empat.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini kapal perintis angkutan penyeberangan hanya mengangkut penumpang (orang) dan kendaraan roda dua. Namun nantinya pihak ASDP akan membangun jembatan untuk jalur kendaraan roda dua untuk dapat naik ke kapal angkutan penyeberangan.

Terlebih fungsi dari transportasi tersebut merupakan jembatan antar Kecamatan kepulauan dan yang ada di daratan Buton Selatan.

Meski masih keterbatasan infrastruktur, tapi masyarakat begitu antusias dengan pelayanan tersebut. Maka pihaknya mencoba merevisi untuk bisa memenuhi antusias dari masyarakat.

Terkait peningkatan kapasitas kapal, kata dia, pembangunan infrastruktur yang menjadi hal terpenting sebab keduanya saling berkaitan.

"Nanti pihak GM ASDP membuat jembatan-jembatan dari sini turun ke bawah untuk motor," tandasnya.

Baca Juga: Ketua Tim Penggerak PPK Buton Selatan Borong Sayur di Pasar Tradisional

Sementara itu, Pj. Bupati Buton Selatan, La Ode Budiman mengatakan, dengan masuknya perdana kapal penyebrangan antar pulau di Buton Selatan diharapkan dapat menjawab keluhan masyarakat, khususnya yang ada di Pulau Siompu terkait harga jual beberapa barang yang akhir-akhir ini sering dikeluhkan.

Pasalnya, beberapa harga barang dijual dengan mahal seperti bahan bangunan paku, besi, semen dan lain-lain. Hal tersebut disebabkan faktor biaya operasional dari Pulau Siompu ke Kota Baubau turut mempengaruhi harga jual barang pada wilayah tersebut.

Selian itu, juga dapat mengatasi kenaikan harga sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Bukan hanya itu saja, kata dia, dengan adanya mobilisasi masyarakat yang tinggi yakni transportasi dapat memungkinkan beberapa area di Kecamatan Batauga menjadi maksimal.

Misalnya seperti Pasar Rakyat Bandar Batauga yang tadinya tidak beroperasi 24 jam, maka dengan masuknya moda transportasi tersebut menjadikan pasar tersebut menjadi 24 jam. Sehingga secara tidak langsung mengubah dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat Buton Selatan.

"Memang kita upayakan semua pulau-pulau di Buton Selatan akan ada launching kapal angkutan penyeberangan," ungkapnya. (A)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga