Karyawan PDAM Busel Belum Terima Gaji Sejak Januari 2020

Deni Djohan, telisik indonesia
Senin, 05 Oktober 2020
0 dilihat
Karyawan PDAM Busel Belum Terima Gaji Sejak Januari 2020
Karyawan aktif PDAM Busel, Muhamad Farid. Foto: Deni Djohan/Telisik

" Kami ini bingung, di kemenakan semua anggaran miliaran ini. Kenapa kami belum gajian sampai sekarang. "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Pernyataan Dirut PDAM Buton Selatan (Busel), Tamrin, yang mengaku telah membayar seluruh gaji karyawan dibantah salah satu karyawan aktifnya, Muhamad Farid.

Kata Muhamad Farid, sejak Januari 2020, pihak PDAM belum membayarkan gajinya.

Katanya, tidak hanya di 2020, sebagian gaji di 2019 juga belum terbayarkan sepenuhnya.

"Sejak bulan 12 tahun 2019 lalu gajinya kita belum dibayarkan. Untuk gaji 2019 itu dua bulan belum kami terima. Jadi seharusnya itu terhitung 8 bulan yang harus kami terima. Tapi faktanya yang kami terima hanya lima bulan, artinya masih ada dua bulan lagi yang belum kami terima, sebab Februari 2020 sudah gaji itu dibayarkan," beber Farid, Senin (5/10/2020).

Untuk tahun 2020 lanjutnya, sejak Januari dirinya belum menerima gaji. Ia sempat pertanyakan pada pejabat PDAM terkait. Namun mereka mengaku juga belum teruma gaji.

"Kami ini bingung, di kemenakan semua anggaran miliaran ini. Kenapa kami belum gajian sampai sekarang," keluhnya.

Ia merincikan, sejak tahun 2019, anggaran yang dikucurkan di PDAM Busel sebesar kurang lebih Rp 12 miliar. Nilai itu berdasarkan dari jumlah melalui proyek sambungan rumah (SR) sebanyak 3700-an rumah. Selain itu, terdapat anggaran penyertaan modal daerah yang diambil melalui anggaran perubahan Busel sebesar Rp 5 miliar di 2019.

"Nah, yang kami bingungkan di kemenakan semua anggaran itu. Untuk gaji tahun 2019, selain tidak sepenuhnya, gaji yang dikasih juga tidak sesuai dengan semestinya. Kalau kita hitung, harusnya lima jutaan kita terima. Tapi faktanya hanya dua juta yang kami terima," kesalnya.

Baca juga: Peserta SKB CASN di Muna Dibagi Tiga Sesi dengan Penerapan Prokes

Kondisi itu membuat dirinya dan sebagian karyawan lainnya malas berkantor. Mereka lebih memilih mencari kerjaan lain demi menghidupi keluarga.

Ia juga berharap kepada pihak PDAM agar segera memberikan seluruh hak-hak yang sempat tertunda agar tetap semangat dalam melayani masyarakat pada sektor pelayanan air bersih juga semakin meningkat.

"Kami masuk bekerja di PDAM Busel ini dengan harapan hidup kami bisa berubah. Minimal tingkat kesejahteraan kami meningkat sedikit. Tapi yang kita lihat malah lebih makmur tukang ojek dari pada kita karyawan 100 persen di PDAM ini. Makanya kita ini cari pekerjaan lain untuk menghidupi anak istri kita," urainya.

Pada kesempatan itu, ia menduga ada indikasi korupsi yang terjadi di tataran pejabat PDAM. "Jadi yang bisa kami lakukan bawahan ini palingan korupsi waktu. Ini kami lakukan untuk mendapat pekerjaan lain agar menghidupi anak istri," imbuhnya.

Sebelumnya, Dirut PDAM Busel, Tamrin mengaku telah membayarkan seluruh gaji karyawannya. Hal ini dikatakan Tamrin menyusul adanya komplain yang dilayangkan salah satu mantan karyawannya, Datsin.

Perlu diketahui, puluhan miliar anggaran daerah telah dikucurkan di PDAM Busel. Tahun 2018, kurang lebih Rp 17 miliar PDAM mendapat dana segar. Tahun 2019, sedikitnya 10 miliar PDAM kembali mendapat anggaran. Terakhir, pemerintah daerah mengucurkan anggarannya sebesar Rp 5 miliar.

Dana Rp 5 miliar ini diambil dari anggaran tunjangan penghasilan pegawai (TPP) tahun 2019 yang batal disalurkan ke seluruh pegawai Pemda Busel. Pemda diduga hanya menyalurkan Rp 3 miliar dari Rp 12 miliar yang ditetapkan Pemda dan DPRD. (B)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Kardin

TAG:
Baca Juga