Kebakaran Hanguskan Empat Kios Pasar Panjang, Diduga Akibat Orang Mabuk Main Api
Andi May, telisik indonesia
Kamis, 10 Februari 2022
0 dilihat
Kebakaran hanguskan empat kios di Pasar Panjang Kendari, Foto: Andi May/Telisik
" Pemicu kebakaran diduga berasal dari beberapa orang mabuk yang bermain api "
KENDARI, TELISIK.ID - Si jago merah kembali melahap empat kios di Pasar Panjang Kendari, perempatan Jalan K.H Ahmad Dahlan, Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 04.30 Wita.
Salah seorang keluarga pemilik kios yang berada di lokasi kejadian, Mashud mengatakan, pemicu kebakaran diduga berasal dari beberapa orang mabuk (dalam pengaruh alkohol) yang sedang bermain api.
"Saya dengar informasi dari kios sebelah, sebelum terjadi kebakaran, ada beberapa orang mabuk sedang bermain api di belakang kios kami," ujar Mashud.
Kemudian, lanjut Mashud, api tersebut kian membesar sehingga merambat ke penjual pakaian.
"Api tersebut kian membesar, lalu membakar kios pakaian, setelah itu merambat ke tiga kios lainnya," ucapnya.
Ia juga mengatakan, Pemadam Kebakaran datang usai api telah menghanguskan empat kios.
"Pemadam kebakaran datang saat empat kios sudah hangus," ucapnya.
Ia juga mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Pers yang Baik, Organisasi Wartawan Gencarkan UKW
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari, Junaidin Umar mengatakan, pihaknya mengerahkan empat unit mobil pemadam untuk memadamkan api.
"Kami mengerahkan empat unit mobil pemadam di lokasi kebakaran," ujar Junaidin.
Ia menyebutkan, keempat kios tersebut merupakan kios buah-buahan, pakaian, sembako dan warung makan.
"Pemilik kios bernama Abdullah, Husen, Aman, dan Marlina, total kerugian mencapai Rp 530 Juta," lanjutnya.
Baca Juga: Video Cekcok Kepala Bapenda dan Kadis Kominfo Sultra pada Puncak HPN Viral
Sementara itu, Junaidin Umar mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
Pantauan Telisik.id, api juga membakar kabel listrik yang berada tepat di atas keempat kios tersebut. (A)
Reporter: Andi May
Editor: Haerani HambaliĀ