Kekurangan Guru Hampir Tiap Tahun Terjadi di Kendari, Dikmudora Beberkan Penyebabnya

Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Selasa, 25 Januari 2022
0 dilihat
Kekurangan Guru Hampir Tiap Tahun Terjadi di Kendari, Dikmudora Beberkan Penyebabnya
Foto ilustrasi guru, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Foto: Kompas.com

" Dikmudora Kota Kendari, ungkap bahwa Kota Kendari kekurangan guru dan hampir setiap tahun terjadi "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, ungkap bahwa Kota Kendari kekurangan guru dan hampir setiap tahun terjadi.

Kepala Dikmudora Kota Kendari, Makmur mengatakan, kekurangan tersebut disebabkankan karena ada yang pensiun, meninggal serta ada yang pindah tempat tugas.

Bahkan kata dia, secara idealnya kekurangan tersebut karena tidak tercukupi antara rasio peserta didik dengan gurunya.

Ditambah dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum, yang tentunya membuat rasio akan berkurang terus.

"Semua di situ kelihatan guru yang kita butuhkan. Seperti seni budaya, Penjaskes, agama dan beberapa. Saat ini jumlah hampir 600 guru," katanya.

Lanjut kata dia, pihak sekolah telah merekrut guru tenaga honorer namun tetap guru yang diterima tidak menutupi secara keseluruhan kebutuhan itu.

Baca Juga: UHO Kendari Masih Akan Berlakukan Wisuda Online

"Karena dilakukan secara bertahap, tetap ada kekurangan, tapi tetap pelan-pelan pemerintah melakukan antisipasi itu. Yang diterima sesuai dengan kebutuhan, misal agama maka kami rekrut tamatan guru agama," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembina Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK) Dikmudora Kota Kendari, Amran menyampaikan, kekurangan guru utamanya dialami pada jenjang SD dan SMP pada beberapa mata pelajaran.

Untuk guru TK masih tercukupi, karena jumlah TK Negeri di Kota Kendari masih sedikit. Sedangkan SD dan SMP lebih banyak Negeri.

Sehingga hitungan kebutuhan guru selalu berdasarkan kebutuhan sekolah negeri, karena sekolah swasta dikelola oleh Yayasan maka pengangkatan gurunya juga oleh Yayasan.

"Dalam menghitung kebutuhan guru kita, memang baik di SD dan SMP kita kekurangan guru kelas, kekurangan guru agama Islam, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: Buta Aksara Anak Desa Wawatu Konsel Berkurang 50 Persen

Lanjut Amran mengatakan, sebelum adanya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru 2021, pihaknya mencatat kekurangan guru sampai 327 guru kelas SD.

Juga kekurangan 94 guru pendidikan agama Islam dan 122 guru pendidik jasmani olahraga dan kesehatan (Penjaskes).

Begitu pun dengan kekurangan guru SMP total 88 orang. Yaitu, pada mata pelajaran bahasa Indonesia 18 guru, seni budaya 3 guru, penjaskes 12 guru dan bimbingan konseling 55 guru.

Kekurangan tersebut kata dia, karena memang ada moratorium pengangkatan guru beberapa tahun lalu, akibatnya guru-guru yang pensiun, maupun diangkat menjadi kepala sekolah, tidak bisa lagi diisi oleh guru-guru yang baru. (B)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Kardin

Baca Juga