Buta Aksara Anak Desa Wawatu Konsel Berkurang 50 Persen
Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Minggu, 23 Januari 2022
0 dilihat
Anak-anak Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra, bersama Komunitas Volunteer Sultra Island Care (SIC). Foto: Ist
" Teknologi berkembang begitu cepat, menyebabkan Si anak lebih memilih untuk bermain di smartphone mereka "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Rendahnya minat belajar seorang anak disebabkan berbagai macam faktor, misalnya saja di zaman sekarang. Teknologi berkembang begitu cepat, menyebabkan Si anak lebih memilih untuk bermain di smartphone mereka.
Seperti halnya anak-anak di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Akan tetapi sejak tahun 2019, Sultra Island Care (SIC) hadir memberikan dampak baik bagi anak-anak Desa Wawatu khususnya di dusun empat.
Adanya SIC ibarat angin segar bagi orang tua anak di Desa Wawatu, sebab niat dan tekad yang besar dari volunteer SIC yang selalu mengajar tanpa pamrih melahirkan dampak besar pada anak-anak dalam bidang pendidikan.
Kepala Desa Wawatu, Sanu mengatakan, komunitas volunteer SIC sangat berkontribusi besar dalam membantu meningkatkan kecerdasan anak di wilayah pesisir, terlebih program kerjanya yang selalu rutin dilakukan tiap Minggunya.
"Kita sangat menyambut baik SIC ini, karena dulunya banyak anak yang buta aksara dan sekarang Alhamdulillah, bisa kita kata secara umum anak di sini sudah kurang lebih 50% yang pintar membaca," katanya.
Perubahan yang terjadi pula kata dia, bukan hanya dari segi pendidikan, melainkan juga perilaku anak yang sudah mengalami peningkatan cukup baik.
"Alhamdulillah, setelah saya amati anak-anak di dusun empat ini, saya liat ada perubahan dari segi perilaku," ucapnya.
Sedangkan menurut ketua SIC, Sarmawan Muin mengatakan, dalam proses belajar mengajar SIC membagi dua kelas, yang pertama kelas anak yang sudah bisa membaca dan mengeja. Kedua, kelas untuk anak yang belum bisa sama sekali.
Baca Juga: Jadi Lulusan Terbaik, Wanita Ini Ingin Bangun Apotek dan Ciptakan Lapangan Kerja
"Sejak masuk ke Desa Wawatu di tahun 2019 untuk mengajar, anak yang dulu belum bisa membaca Alhamdulillah, sekarang sudah bisa bahkan ada yang putus sekolah dan hari ini sudah bisa mengetahui huruf," ujarnya.
Sementara itu salah satu orang tua siswa, Samrida berharap, program-program SIC bisa terus berlanjut dan dapat merubah taraf hidup masyarakat Desa Wawatu menjadi semakin baik.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Tahun Ini Dikmudora Gencarkan Sosialisasi Wajib PAUD
"Serta niat baik dari voluntee SIC bisa menjadi amal kebaikan mereka yang tidak ada putus-putusnya sampai nanti," katanya.
Untuk diketahui, jumlah anak binaan SIC di Desa Wawatu berjumlah kurang lebih 90 orang yang didominasi oleh anak di bangku tingkat sekolah dasar (SD). (A)
Reporter: Andi Irna Fitriani
Editor: Kardin