Kenali Ciri-Ciri Anxiety Disorder dan Kenali Penyebabnya
Febry Jahra Lestiani, telisik indonesia
Senin, 29 Januari 2024
0 dilihat
Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah perasaan yang normal bagi seseorang ketika mereka mendengar berita atau berada dalam situasi yang membuat mereka takut. Foto: Repro Mitrakeluarga.com
" Secara garis besar, anxiety disorder adalah gangguan suasana perasaan seperti depresi, sering ada bersamaan dengan depresi, dan bila tidak segera diatasi maka berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu "
KENDARI, TELISIK.ID - Secara garis besar, anxiety disorder adalah gangguan suasana perasaan seperti depresi, sering ada bersamaan dengan depresi, dan bila tidak segera diatasi maka berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu.
Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah perasaan yang normal bagi seseorang ketika mereka mendengar berita atau berada dalam situasi yang membuat mereka takut.
Jika tidak ditangani dengan baik, anxiety disorder dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hubungan pengidap dengan orang-orang terdekat, bahkan dengan pasangan dan anak-anaknya sendiri.
Baca Juga: Manfaat Pir Buat Ibu Hamil yang Pernah Diketahui
Dilansir dari halodoc.com berikut ini merupakan ciri-ciri Anxiety yang umum terjadi:
- Merasa gugup, gelisah atau tegang
- Memiliki rasa bahaya, kepanikan, atau malapetaka yang akan datang
- Detak jantung yang meningkat
- Bernapas dengan cepat (hiperventilasi)
- Berkeringat
- Gemetaran
- Merasa lemah atau lelah
Baca Juga: Kulit Wajah Kering, Wajib Lakukan Ini
- Kesulitan berkonsentrasi
- Mengalami kesulitan tidur
- Gangguan pencernaan
- Sulit mengendalikan rasa khawatir
- Memiliki dorongan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan
Selain itu, dikutip dari siloamhospital.com, hingga kini belum ada yang secara pasti berhasil menjelaskan penyebab anxiety disorder. Namun, secara umum ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan risiko gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah faktor genetik, faktor biologis (senyawa kimia dalam otak), lingkungan, dan stres. (C)
Penulis: Febry Jahra Lestiani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS