Kenali Penyebab Vagina Bengkak, Seks Salah Satunya
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Rabu, 02 Agustus 2023
0 dilihat
Vagina bengkak bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti alergi, infeksi, hingga iritasi karena seks. Foto: Alodokter.com
" Vagina bengkak sudah pasti membuat kaum wanita tak nyaman, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, alergi hingga iritasi akibat seks "
KENDARI, TELISIK.ID - Vagina bengkak sudah pasti membuat kaum wanita tak nyaman, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, alergi hingga iritasi akibat seks.
Untuk mengatasinya, ketahui beberapa penyebab vagina bengkak seperti dilansir dari Kompas.com berikut ini:
1. Mengalami iritasi
Penggunaan produk tertentu yang mengandung bahan kimia umumnya akan memicu terjadinya iritasi, seperti detergen, parfum, hingga sabun. Beberapa bahan pada pakaian juga bisa menyebabkan iritasi, seperti poliester dan kain yang memiliki renda.
Menghentikan penggunaan produk yang menyebabkan iritasi umumnya bisa mengatasi vagina bengkak.
Baca Juga: Makanan Ini Sebaiknya Dihindari saat Haid
2. Melakukan Hubungan Seksual dengan Kasar
Hubungan seksual yang dilakukan ketika vagina masih terasa kering bisa menyebabkan gesekan yang memicu rasa tidak nyaman, nyeri, dan pembengkakan setelahnya. Hubungan seksual yang dilakukan dengan kasar juga bisa menyebabkan luka pada jaringan vagina sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual atau foreplay. Menggunakan obat anti nyeri atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) juga bisa mengatasi rasa nyeri yang disebabkan oleh pembengkakan pada vagina.
3. Mengidap Kista Duktus Gartner
Duktus terbentuk ketika bayi masih di dalam kandungan dan akan hilang dengan sendirinya ketika bayi dilahirkan. Namun, bagian dari duktus ini, yang disebut dengan duktus Gartner bisa tertinggal dan menempel di dinding vagina sehingga menyebabkan terbentuknya kista.
Kista duktus Gartner umumnya tidak berbahaya, namun bisa menjadi iritasi atau menyebabkan rasa nyeri dan bengkak di dalam vagina sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini perlu diatasi dengan melakukan prosedur operasi sehingga gejala yang muncul bisa hilang.
4. Mengidap Kista Bartholin
Kelenjar Bartholin terletak di kedua sisi bukaan vagina dan berguna untuk melembapkan serta melumasi vagina. Kista bisa muncul pada kelenjar Bartholin dan menjadi terinfeksi. Kondisi ini kemudian akan menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di kulit sekitar vagina.
Cairan di dalam kista yang berukuran kecil umumnya bisa hilang sendiri, namun ukuran kista yang besar perlu diatasi dengan prosedur medis. Mengalami selulitis Selulitis adalah infeksi bakteri di bagian dalam kulit yang bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa perih.
Kondisi ini bisa dialami ketika bakteri masuk ke dalam luka pada kulit di sekitar vagina, seperti karena mencukur rambut vagina. Selulitis bisa diatasi dengan membersihkan area yang terluka secara teratur dan mengonsumsi antibiotik yang diberikan oleh dokter.
Baca Juga: Intip Rutinitas Wanita Jepang Bikin Rambut Lembut dan Atasi Rambut Rontok
Mengalami Vaginosis Bakterialis
Penumpukan bakteri jahat di dalam vagina bisa menyebabkan vaginosis bakterialis yang ditandai dengan terjadinya pembengkakan dan keputihan yang berbau tajam. Kondisi ini umumnya bisa membaik dengan sendirinya.
Namun, dokter juga akan memberikan antibiotik untuk mempercepat penyembuhannya.
Sementara dikutip dari Haibunda.com, berikut cara mengatasi vagina bengkak:
1. Obat yang dijual bebas, seperti claritin (loratadine) dan zyrtec (cetirizine).
2. Krim topikal.
3. Menggunakan pelumas yang aman sebelum berhubungan seks.
4. Bersihkan vagina secara teratur tanpa produk yang beraroma wangi.
5.Memijat vagina. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS