Kenang 5 Tahun Kematian Randi dan Yusuf: Mahasiswa UHO Kendari Minta Didirikan Monumen

Nur Fauzia, telisik indonesia
Selasa, 24 September 2024
0 dilihat
Kenang 5 Tahun Kematian Randi dan Yusuf: Mahasiswa UHO Kendari Minta Didirikan Monumen
Mahasiswa saat menggelar aksi kenang kematian Randi dan Yusuf di beberapa perempatan jalan di Kota Kendari, Selasa (24/9/2024) malam. Foto: Nur Fauzia/Telisik

" Sejumlah mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar aksi memori, di beberapa titik di Kota Kendari pada Selasa malam (24/9/2024), untuk mengenang lima tahun kematian Randi dan Yusuf Kardawi, yang ditembak mati oleh oknum kepolisian "

KENDARI, TELISIK.ID — Sejumlah mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar aksi memori, di beberapa titik di Kota Kendari pada Selasa malam (24/9/2024), untuk mengenang lima tahun kematian Randi dan Yusuf Kardawi, yang ditembak mati oleh oknum kepolisian.

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Kendari, Sahril, mengatakan bahwa gerakan ini merupakan penghormatan bagi perjuangan Randi dan Yusuf.

“Puncak gerakan ini akan dilaksanakan pada 26 September mendatang, dengan aksi ke kantor pemerintah daerah, termasuk Kantor Gubernur, DPRD Sulawesi Tenggara, dan Polda Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Baca Juga: RSUD Bahteramas Diadukan ke Ombudsman Perihal Operasi Pengangkatan Kandungan

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut agar pemerintah setempat mendirikan patung atau monumen untuk Randi dan Yusuf sebagai bentuk penghargaan.

“Monumen ini bertujuan agar generasi mendatang dapat mengenang dua pejuang demokrasi yang ditembak mati oleh oknum kepolisian,” tambah Sahril.

Ia juga menjelaskan, meskipun kasus penembakan tersebut telah dihentikan karena permintaan keluarga yang tidak ingin kasus serupa terulang, mereka tetap berupaya menjaga ingatan atas kejadian tersebut.

Salah satu adik korban kini menjadi anggota kepolisian, sehingga keluarga enggan mengungkit kembali.

Koordinator aksi Aliansi Mahasiswa, Aswan Tingarai, menjelaskan bahwa selain mengenang Randi dan Yusuf, mereka juga ingin agar kasus tersebut mendapatkan titik terang.

“Kami menggelar aksi di persimpangan jalan kampus UHO untuk mengajak masyarakat, terutama mahasiswa, mengawasi kasus ini hingga tuntas,” harap dia.

Aswan mengatakan September diingat sebagai bulan berdarah karena banyak pelanggaran HAM terjadi pada periode ini.

Baca Juga: Bawaslu Sebut Pelanggaran Netralitas ASN Sulawesi Tenggara di Pilkada Meningkat

Suci Ayu Ramadhani, salah satu peserta aksi, menyampaikan rasa protes terhadap oknum kepolisian yang menembak mati kedua mahasiswa tersebut.

“Kami merasa miris karena seharusnya kepolisian melindungi masyarakat, tetapi justru melakukan penembakan terhadap Randi dan Yusuf,” protes Suci.

Aksi ini diwarnai dengan pembacaan orasi, pembakaran lilin, dan doa bersama untuk mengenang almarhum. Mahasiswa berharap, melalui kegiatan ini, ingatan atas Randi dan Yusuf sebagai korban penembakan tidak akan terlupakan. (A)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga