Ketua Golkar Kendari Punya Waktu 4 Bulan Bila Tak Mau Tertinggal

Musdar, telisik indonesia
Jumat, 26 Agustus 2022
0 dilihat
Ketua Golkar Kendari Punya Waktu 4 Bulan Bila Tak Mau Tertinggal
Ketua Golkar Kendari, La Ode Muhammad Inarto (kanan) dinilai akan tertinggal dengan figur lain apabila tidak menyatakan sikap nyalon pilkada hingga Desember 2022. Foto: Ist.

" Pada Rakerda Partai Golkar Oktober 2021, Inarto diusulkan PK Golkar untuk direkomendasikan tarung di pilwali "

KENDARI, TELISIK.ID - Sulkarnain Kadir, Aksan Jaya Putra, Siska Karina Imran, Abdul Rasak, Andi Sulolipu dan Sitya Giona Nur menampakkan keseriusannya tarung di Pilwali Kendari 2024. Baliho pencalonannya terpampang di sepanjang jalan-jalan Kota Kendari.

Lain cerita dengan La Ode Muhammad Inarto. Ketua Golkar Kota Kendari itu belum menampakkan diri ke permukaan.

Inarto digadang-gadang maju pilwali. Pada Rakerda Partai Golkar Oktober 2021, Inarto diusulkan PK Golkar untuk direkomendasikan tarung di pilwali.

Pengamat Politik Sulawesi Tenggara, Dr Najib Husain memprediksi Inarto akan tetap maju. Namun masih menunggu momen untuk menyatakan sikap.

"Kalau saya, Inarto menggunakan strategi yang sama seperti Ridwan Bae. Tunggu momen," Jumat (26/8/2022).

Baca Juga: Alasan Giona Nur Alam Usung Tagline 'Kusuka Kendari' di Pilwali 2024

Doktor jebolan UGM ini menerangkan, siapapun yang akan maju bila tidak berani menentukan sikap hingga di akhir 2022 maka besar kemungkinan akan tertinggal dengan figur-figur lain.

Katanya, Putra Ridwan Bae itu belum terlambat, ia masih punya waktu 4 bulan menyatakan sikap.

Inarto mengaku masih akan fokus di pilcaleg Februari 2024 sebelum mengikuti pencalonan di pilwali. Kendati demikian, Inarto tetap siap nyalon.

Baca Juga: KPU Jatim Ingatkan Kerawanan Sengketa Verifikasi Keanggotaan Parpol Calon Peserta Pemilu 2024

"Saya akan lihat setelah Pilcaleg 2024 nanti," ucapnya.

Sebagai informasi, pencalonan di pilkada November 2024 sangat ditentukan hasil pilcaleg. Parpol yang memperoleh minimal 7 kursi bisa mengusulkan satu pasang calon tanpa harus berkoalisi.

Oleh karena itu saat ini parpol ramai-ramai menargetkan kursi pileg sebanyak-banyaknya. (B)

Penulis: Musdar

Editor: Kardin

Baca Juga