Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Massa Bentrok dengan Polisi di Sorong
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Sabtu, 28 November 2020
0 dilihat
Bendera Bintang Kejora yang dikibarkan saat demonstrasi. Foto: Repro Tirto.id
" Kami sudah mengamankan beberapa orang terkait aksi tersebut. Situasi sudah dikendalikan. "
SORONG, TELISIK.ID - Empat anggota polisi dan satu wartawan mengalami luka dalam kericuhan saat unjuk rasa menyuarakan aspirasi Papua Merdeka di Kota Sorong, Papua Barat.
Kericuhan berawal saat ratusan massa yang melakukan unjuk rasa dengan mengibarkan bendera bintang kejora dibubarkan oleh aparat kepolisian.
Massa yang tidak terima dibubarkan langsung melempar aparat kepolisian dengan batu dan botol sehingga massa dipukul mundur dengan tembakan gas air mata, seperti dilansir Antara, Jumat (27/11/2020).
Massa yang dipukul mundur semakin brutal dan terus melempar aparat kepolisian dengan batu dan botol. Bahkan massa juga menembakkan kembang api ke arah aparat kepolisian.
Dalam aksi tersebut, empat anggota polisi dan satu orang wartawan Antara Foto mengalami luka akibat terkena lemparan batu, sehingga dilarikan ke rumah sakit TNI Angkatan Laut guna mendapat perawatan.
Baca juga: Lagi, Dokter Gigi di Sultra Meninggal Akibat Terpapar COVID-19
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa suatu anggota Polres, tiga anggota Brimob, dan satu wartawan luka dalam kericuhan tersebut.
Dia mengatakan, kericuhan berawal saat sekelompok massa yang menamakan dirinya West Papua Nugini yang hendak melakukan long march dari Yohan Klademak menuju Kantor Wali Kota untuk melakukan aksi peringatan kemerdekaan.
Namun polisi mengimbau agar membubarkan diri sehingga terjadi gesekan dan pelemparan batu hingga melukai anggota kepolisian dan juga wartawan.
"Kami sudah mengamankan beberapa orang terkait aksi tersebut. Situasi sudah dikendalikan," ucapnya.
Untuk mengamankan situasi, anggota Polres Sorong Kota yang dibekap anggota Brimob Detasemen B Pelopor Sorong dan Brimob BKO dari Jawa diterjunkan ke lokasi kericuhan. (C)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali