BOMBANA, TELISIK.ID - Di tengah minimnya ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas kesehatan, DPRD Kabupaten Bombana menganggap kinerja Tim Satgas COVID-19 Bombana sangat buruk. Mereka dituding lebih sibuk mengurusi pembahasan anggaran dibandingkan bekerja.
Wakil Ketua DPRD Bombana, Ardi, menilai Satgas hanya sibuk pada urusan keuangan sementara kerja nyata di lapangan masih sangat minim. Bombana masih rentan disusupi oleh Warga Negara Asing (WNA) seperti halnya yang terjadi di Kabaena, dimana WNA berkebangsaan Rusia berhasil menyusup masuk tanpa sepengetahuan Satgas.
"Dalam rapat bersama kemarin, yang lama dibahas masalah anggaran. Tapi ketika kami pertanyakan rincian anggarannya seperti apa dan bagaimana, sampai selesai rapat tidak ada," ucap Ardi saat dikonfirmasi Jumat (18/3/2020).
Saat diberi kesempatan berbicara soal jumlah Alat Pelindung Diri (APD), Juru Bicara Satgas, Sunandar, hanya menyebutkan secara garis besar alat medis yang dibutuhkan dalam penanganan satu pasien COVID-19 membutuhkan 8 APD.