Kisah Ibu Perantau Jadi Pengemis di Kota Kendari Demi Hidupi Anaknya
Gede Suyana Sriski, telisik indonesia
Jumat, 03 Oktober 2025
0 dilihat
Tampak seorang Ibu bernama Dambia bersama anaknya duduk di trotoar berharap ada pengemudi yang membeli dagangannya. Foto: Gede Suyana Sriski/Telisik.
" Kehadiran anak jalanan dan pengemis di Kota Kendari terus meningkat "

KENDARI, TELISIK.ID - Kehadiran anak jalanan dan pengemis di Kota Kendari terus meningkat. Mereka biasanya mangkal di sejumlah ruas jalan ramai atau lampu merah. Jumlah anak jalanan serta pengemis kian ramai memadati titik-titik pemberhentian kendaraan roda dua maupun roda empat di Kota Kendari.
para pengemis yang sering kali terlihat di lampu merah bukan saja merupakan warga Kota Kendari. Namun Ada juga yang bahkan jauh-jauh datang dari luar Sulawesi Tenggara seperti Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Salah seorang Ibu bernama Dambia (53) yang sehari-harinya mengemis di lampu merah mengaku berasal dari Kecamatan Tallo, Makassar. Ia dan suaminya serta 4 orang anaknya yang masih kecil sudah cukup lama merantau ke Kota Kendari.
Dambia mengatakan, ia sudah 10 tahun hidup di jalanan menjadi pengemis sambil berjualan tisu di lampu merah.
"Sebenarnya saya juga cukup sedih, sudah 10 tahun hidup di sini. Sedihnya karena anak-anak saya ikut melarat bersama saya di jalanan seperti ini,” ujar Dambia saat ditemui, Kamis (2/9/2025).
Baca Juga: Kisah Wanita Paruh Baya Ganti Peran Suami Cari Nafkah di Depan UHO, Jajakan Olahan Kacang Mete dan Kasuami
Ia juga mengatakan, mereka menginginkan anak-anaknya bisa merasakan bangku sekolah seperti anak-anak lainnya.
"Harusnya mereka mau sekolah, tapi kondisi ekonomi yang menghimpit akhirnya tidak ada pilihan lain," tambahnya.
Baca Juga: Kisah Sutinurdin, Pria yang Sudah 30 Tahun Sebagai Petani Padi
Setiap hari mulai pukul 10.00 Wita hingga 22.00 Wita, Dambia mulai menjual tisu di lampu merah. Sedangkan anak-anaknya mengais rezeki dengan meminta-minta kepada pengendara.
"Kami sekeluarga pekerjaan sehari-hari hanya begini saja, hasilnya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Hasil yang kami dapatkan juga tidak menentu, kadang sedikit, kadang juga banyak. Tapi kami selalu syukuri itu," ungkapnya.
Beberapa kali juga, Dambia mengaku hampir terkena razia anak jalanan (anjal) dan pengemis oleh Satpol PP. Namun, karena himpitan ekonomi yang memaksanya untuk kembali menjadi pengemis. (C)
Penulis: Gede Suyana Sriski
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS