Kisah Pemulung Sampah yang Bertahan Hidup Demi Anak dan Istri

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 04 Januari 2024
0 dilihat
Kisah Pemulung Sampah yang Bertahan Hidup Demi Anak dan Istri
Seorang pria sedang meratapi gerobaknya yang dari pagi belum terisikan bekas plastik untuk dibawanya pulang. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Seorang pria bernama Ujang (55) nafkahi keluarganya dengan memulung sampah. Tak ada lagi yang dipikirkan selain dari barang bekas itu untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah "

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang pria bernama Ujang (55) nafkahi keluarganya dengan memulung sampah. Tak ada lagi yang dipikirkan selain dari barang bekas itu untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Meski dengan kondisi usia yang sudah semakin menua, namun semangatnya tak pernah surut untuk berjuang setiap harinya.

Sang istri hanya sebagai ibu rumah tangga dan dua orang anaknya yang sedang sekolah juga membutuhkan biaya untuk terus melanjutkan pendidikannya.

Setiap paginya, sebelum matahari bersinar terang, ia harus bergegas menyusuri setiap jalan yang terdapat tumpukan sampah sebelum mobil pengangkut sampah tiba di lokasi.

Baca Juga: Raup Cuan dari Sari Tebu, Pria Ini Ingin Buka Cabang

Biasanya, Ujang mangkal dan duduk di tepi jalan sekitar Jl. Martandu, Kecamatan Kambu, menunggu sampah bekas yang dibuang masyarakat sekitar.

"Setiap pagi harus bergegas sebelum mobil pengangkat sampah datang, jadi kalau tiba mobil sampah yang diangkat sudah saya pilih-pilih," kata Ujang, Kamis (4/1/2023).

Setiap hari ia berjalan kaki ditemani gerobak kayunya itu, untuk menaruh sampah bekas yang telah dipilanya ke dalam karung, lalu didorong gerobak itu sampai ke rumahnya untuk dikumpul lalu ditimbang.

Tetkadang dalam sehari ia tidak mendapatkan sampah bekas, sehingga hanya sebuah kesabaran yang membuatnya bertahan.

Kondisi terik matahari menjadi saksi perjuangan Ujang hingga harus berulang kali mengusap keringat yang menetes membasahi ubun dan pipinya.

"Mau diapa, sudah tua mau kerja yang lain, sedikit demi sedikit ini bisa memenuhi kebutuhan," kata Ujang.

Baca Juga: Lidi Kehidupan, Wanita Ini Sambung Hidup sebagi Penjual Sapu Pinggir Jalan Bersama Cucu

Namun dibalik semangatnya yang tak pernah surut ada kesedihan yang terselip, anak sulung laki-lakinya merantau namun tak pernah mengirimkannya uang.

"Iya tidak pernah dikirimkan, tapi tidak apa-apa karena dia mau simpan sendirinya, saya juga ada rezeki walupun sedikit," ucapnya.

Ia hanya menguatkan dirinya untuk terus bersabar menjalani kehidupan dan mencari untuk memenuhi penghidupan keluarganya.

Salah seorang yang melihatnya, Rani tutut prihatin hingga membelikan beberapa makanan untuk dibawanya pulang. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga