Kondisi Terkini Wisata Kali Topa Buton: Dulu Indah, Kini Terlantar
Febriyani, telisik indonesia
Minggu, 04 Agustus 2024
0 dilihat
Kondisi wisata permandian Topa Wabula, Kabupaten Buton kini terbengkalai. Foto: Ist.
" Wisata Kali Topa yang terletak di Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), kini tampak tidak lagi mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah setempat. Beberapa spot di kawasan Permandian Kali Topa, yang dibangun pada tahun 2020, kini justru semakin tidak terawat "
BUTON, TELISIK.ID — Wisata Kali Topa yang terletak di Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), kini tampak tidak lagi mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah setempat. Beberapa spot di kawasan Permandian Kali Topa, yang dibangun pada tahun 2020, kini justru semakin tidak terawat.
Padahal, anggaran pembangunan spot ini tidaklah sedikit, mencapai miliaran rupiah. Kawasan yang dulu ramai dikunjungi warga Kabupaten Buton dan sekitarnya ini kini terlihat semakin kumuh, jauh dari faktor ikonik maupun estetik yang diharapkan.
Beberapa spot yang terabaikan diantaranya adalah jembatan merah putih, jembatan lingkar, gazebo, bangku taman, ruang mandi, WC, talud pantai, tempat parkir, dan jalan masuk. Selain itu, rumput liar yang menutupi sebagian area spot wisata menambah kesan kumuh dan tidak terawat.
Baca Juga: Syaraswati Samiun dan Rasyid Mangura Bakal Deklarasi Maju Pilkada Buton
Salah seorang pengunjung, Lita, menyayangkan kondisi Wisata Kali Topa saat ini. Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan dan memelihara kawasan ini dengan baik.
"Sangat disayangkan sekali, wisata permandian yang dulunya indah, sekarang malah sudah tidak terurus lagi. Dimana ya pemerintahnya, kok sudah tidak terawat lagi dengan baik,” ujarnya saat ditemui di Wisata Kali Topa, Minggu (4/8/2024).
Lita juga berharap Dinas Pariwisata Kabupaten Buton lebih memperhatikan wisata Kali Topa, yang merupakan aset daerah dan perlu dikembangkan. Meskipun banyak pengunjung datang setiap minggu, daya tarik utama bukanlah fasilitas yang ada, melainkan airnya yang bersih dan jernih.
Aliran air yang menyatu dengan air laut namun tetap tawar karena banyaknya sumber mata air tawar yang muncul dari celah-celah batu, serta pasir putih, mangrove, dan jejeran pohon kelapa yang menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Kadis Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi, mengakui bahwa minimnya anggaran menjadi faktor utama pihaknya belum melakukan pemeliharaan, rehabilitasi, dan pembangunan infrastruktur pendukung di destinasi wisata tersebut.
Baca Juga: Polres Buton Adakan Minggu Kasih, Begini Tanggapan Jemaat Gereja Kawu - Kawu
"Dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut, kami mengajukan program pemeliharaan, rehabilitasi, maupun pembangunan tambahan infrastruktur pendukung di destinasi wisata, namun karena keterbatasan anggaran Pemda dalam menyelesaikan beban daerah, kebutuhan Pemilu, pemenuhan kebutuhan dasar, dan program prioritas daerah terkait stunting, kemiskinan ekstrem, bantuan sosial, ketahanan pangan, dan lain-lain, maka pemeliharaan dan rehabilitasi belum dapat dianggarkan," ungkap Rusdi Nudi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Meski demikian, Rusdi Nudi menyatakan pihaknya akan mengajukan kembali program pemeliharaan, rehabilitasi, maupun pembangunan sarana infrastruktur pendukung lainnya pada tahun anggaran 2025.
"Adapun beberapa pembangunan infrastruktur tempat wisata yang ada di beberapa desa adalah merupakan upaya desa masing-masing di Provinsi, melalui Dinas Pariwisata, Cipta Karya, PU, dan Perkim,” tandasnya. (B)
Penulis: Febriyani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS