Korban Genosida Israel di Jalur Gaza Tembus 40.405 Jiwa, Hizbullah Terus Lancarkan Serangan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 26 Agustus 2024
0 dilihat
Korban Genosida Israel di Jalur Gaza Tembus 40.405 Jiwa, Hizbullah Terus Lancarkan Serangan
Serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, telah menelan 40.405 korban jiwa. Foto: Repro Anadolu Ajansi

" Di tengah situasi yang semakin memanas, Hizbullah melakukan serangan balasan besar-besaran terhadap Israel, mengirimkan lebih dari 300 roket dan drone yang menghantam sejumlah target strategis "

GAZA, TELISIK.ID - Jumlah korban tewas akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza terus meningkat drastis, mencapai angka 40.405 jiwa pada Minggu (25/8 2024) berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina.

Di tengah situasi yang semakin memanas, Hizbullah melakukan serangan balasan besar-besaran terhadap Israel, mengirimkan lebih dari 300 roket dan drone yang menghantam sejumlah target strategis.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa korban tewas akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga kini telah mencapai 40.405 jiwa. Hingga Minggu dinihari jumlah korban luka-luka tercatat mencapai 93.468 orang.

Korban terus bertambah setelah Israel melancarkan serangan yang disebut sebagai "tiga pembantaian di Gaza." Dalam waktu 24 jam terakhir, pasukan Israel dikabarkan telah membunuh 71 orang dan melukai 112 lainnya dalam tiga pembantaian keluarga yang terjadi di berbagai lokasi di Jalur Gaza.

"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tak bisa menjangkau mereka," sebut rilis dari Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dikutip dari cnnindonesia.com, Senin (26/8/2024).

Baca Juga: Serangan Israel ke Gaza Tewaskan Hampir Seratus Orang saat Salat Subuh

Sejak Oktober 2023, Israel melancarkan agresi ke Gaza dengan menghantam habis-habisan warga sipil serta infrastruktur penting seperti rumah sakit, kamp pengungsian, sekolah, hingga tempat ibadah.

Komunitas internasional telah berulang kali mendesak dilakukannya gencatan senjata permanen, tetapi hingga kini seruan tersebut belum membuahkan hasil yang konkret.

Negosiasi antara Israel dan Hamas pun terus mengalami kebuntuan, dimana topik yang menjadi perdebatan adalah interval gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Dalam perundingan terakhir, Hamas menyebut bahwa Israel telah merusak kesepakatan negosiasi sebelumnya dan sengaja ingin memperpanjang agresi dengan mengajukan syarat-syarat baru.

Syarat tersebut termasuk perubahan pertukaran tahanan dan tidak adanya kesepakatan mengenai penarikan pasukan Israel dari seluruh wilayah Palestina.

Mengutip CNBC Indonesia, di tengah situasi yang memanas ini, Hizbullah, kelompok bersenjata yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon, melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel pada Minggu dini hari waktu setempat.

Setidaknya 300 lebih roket dan drone telah ditembakkan ke arah Israel sebagai respons atas pembunuhan salah satu komandannya, Fuad Shukr, di Beirut pada akhir Juli lalu. Hizbullah juga memenuhi janji balas dendamnya dengan menargetkan 11 pangkalan dan barak militer Israel.

Baca Juga: Hamas Terjun Skala Penuh dan Perang Terbuka di Yerusalem Usai Ismail Haniyeh Tewas Dibom Jarak Jauh

Serangan Hizbullah ini juga menyasar Dataran Tinggi Golan, sebuah wilayah yang dianeksasi oleh Israel dari Suriah. "Jumlah roket Katyusha yang diluncurkan hingga saat ini lebih dari 320... ke arah posisi musuh," ungkap pernyataan dari Hizbullah.

Kelompok ini juga menyebut bahwa "fase pertama telah berakhir dengan kesuksesan total."

Serangan lintas batas ini telah menewaskan setidaknya 600 orang di Lebanon, di mana 131 di antaranya adalah warga sipil. Sementara di Israel, kekerasan tersebut telah menewaskan 46 orang, dengan 26 di antaranya adalah warga sipil yang berada di Dataran Tinggi Golan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga