Kota Kendari Target Turunkan Stunting Hingga 14 Persen

Sumarlin, telisik indonesia
Jumat, 28 Oktober 2022
0 dilihat
Kota Kendari Target Turunkan Stunting Hingga 14 Persen
Tim pakar penanganan stunting Kota Kendari memaparkan, hasil audit yang mereka lakukan di salah satu lokus stunting di Kota Kendari. Foto: Sumarlin/Telisik

" Pemerintah Kota Kendari menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen dari 24 persen saat ini di Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Kendari menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen dari 24 persen saat ini di Kota Kendari.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatan, stunting merupakan salah satu dari empat prioritas tugas yang dia emban sebagai Pj wali kota untuk dikerjakan.

Menurut Pj Wali Kota Kendari, untuk mencapai target yang direncanakan itu, harus ada tindakan riil bukan hanya sekadar wacana, sebab strategis penurunan yang harus dilakukan sudah jelas.

"Yang dibutuhkan menurut saya adalah terobosan, inovasi menurunkan angka stunting, tentu harus disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada," ungkapnya dalam kegiatan evaluasi rencana tindaklanjut audit kasus stunting di Kota Kendari, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Ratusan Nelayan Kendari Kumpulkan 6.913 Ton Sampah di Laut

Dari kondisi dan posisinya, seharusnya angka stunting di Kota Kendari bisa ditekan karena fasilitas dan kebutuhan untuk  menangani stunting tersedia, seperti kebutuhan ibu hamil dan menyusui, bayi di bawah dua tahun hingga remaja pra nikah.

Sementara tim pakar yang melakukan audit stunting di Kecamatan Nambo menjelaskan, dari data 100 kasus keluarga yang masuk kasus stunting, tim hanya melakukan audit terhadap 10 anak. Dari jumlah itu, 3 dinyatakan mengalami stunting dan satu anak diantaranya berisiko tinggi sehingga harus segera diintervensi.

Dari hasil audit tim pakar yang terdiri dari pakar gizi, dokter anak, dokter kandungan dan psikolog menunjukkan anak yang berresiko tinggi stunting berasal dari keluarga tidak mampu, kemudian diduga tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif dan tidak mendapatkan imunisasi lengkap.

"Hasil wawancara kami dengan orang tuanya, memang dalam tiga bulan terakhir mereka kesulitan mendapatkan pangan, makan,  termasuk persoalan cuaca, ada infeksi karena menggunakan air tidak sehat sehingga berat badannya turun," ungkap Ketua tim pakar Dr Wa Ode Salma.

Selain anak, tim pakar juga melakukan audit terhadap lima ibu hamil dan lima calon pengantin. Untuk ibu hamil ditemukan satu kasus ibu hamil berisiko tinggi melahirkan anak stunting, sedangkan calon pengantin ditemukan satu orang berresiko rendah.

Untuk mengatasi persoalan ini dibutuhkan sejumlah  intervensi khusus diantaranya, penanganan kesehatan anak, ibu hamil dan calon pengantin, termasuk penyediaan fasilitas sanitasi di sejumlah lokus stunting di Kota Kendari.

Baca Juga: Pembangunan Dikebut, The Park Mall Dipastikan Rampung Sebelum 2023

Tentang lokus stunting di Kota Kendari, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk dan KB) Jahuding menjelaskan dari 65 kelurahan di Kota Kendari 15 diantaranya menjadi lokus stunting yaitu, Kelurahan Tobimeita, Talia, Puday, Punggaloba, Poasia, Bungkutoko, Lepo-lepo, Sambuli, Purirano, Petoaha, Lalodati, Baruga, Labibia, Anaiwoi dan Sanua.

"Sasaran Kota Kendari berdasarkan hasil pendataan itu angkanya sekitar 38 ribu keluarga setelah diverifikasi, divalidasi muncul angka sekitar 13 keluarga, kalau kita sandingkan dengan kesehatan korelasinya benar ada keluarga yang balitanya dua," kata Jahuding.

Untuk ukuran risiko stunting yang pertama ialah sanitasi dari data itu terdapat sekira 129 keluarga berisiko stunting, tidak mengkonsumsi air bersih terdapat sekira 231 keluarga berisiko,  terlalu muda melahirkan, terlalu tua masih melahirkan, terlalu dekat jarak kelahiran dan terlalu banyak anak terdapat sekira 12 ribu keluarga berisiko. (A)

Penulis: Sumarlin

Editor: Kardin

Baca Juga