Lapisan Ozon Saat Ini Menipis, Begini Kondisi Bumi
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 17 Oktober 2022
0 dilihat
Ilmuan menemukan lubang pada lapisan ozon bumi membesar, bahkan pernah mencapai ukuran terluas yaitu lebih dari 10 juta mil persegi atau 26,4 juta kilometer persegi pada 5 Oktober 2022 lalu. Foto: Repro Detik.com
" Jika lapisan ozon menipis, maka akan berbahaya pada semua kehidupan di Bumi, yang menyebabkan penyakit kanker kulit dan mengganggu sistem imun manusia "
KENDARI, TELISIK.ID - Lapisan ozon merupakan lapisan di atmosfer yang berada di ketinggian 20?35 km di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Lapisan ozon sendiri memiliki fungsi melindungi Bumi dari bahaya radiasi ultraviolet yang berasal dari Matahari.
Jika lapisan ozon menipis, maka akan berbahaya pada semua kehidupan di Bumi, yang menyebabkan penyakit kanker kulit dan mengganggu sistem imun manusia.
Dikutip dari bbc.com, British Antarctic Survey pertama kali mulai mengukur konsentrasi ozon di atas Antartika pada 1950-an, beberapa dekade sebelum masalah tampak terlihat.
Melansir cnbcindonesia.com, ilmuan menemukan lubang pada lapisan ozon bumi membesar, bahkan ukurannya sudah lebih besar dari luas Amerika Utara. Lubang ozon pernah mencapai ukuran terluas yaitu lebih dari 10 juta mil persegi atau 26,4 juta kilometer persegi pada 5 Oktober 2022 lalu.
Suhu yang lebih dingin dari biasanya berada di Kutub Selatan pada ketinggian 7-12 mil (12-20 kilometer) tempat lubang ozon berada. Ilmuwan atmosfer dari Universitas Leeds Martyn Chipperfield menjelaskan pendinginan pada wilayah itu juga terjadi imbas dari perubahan iklim.
Baca Juga: Temukan Inspirasi, Peneliti Ciptakan Parfum Luar Angkasa
"Tren keseluruhan adalah peningkatan. Tahun ini sedikit lebih buruk karena lebih dingin," kata Kepala Ilmuwan Bumi Pusat Penerbangan Antariksa NASA Goddard Paul Newman, mengutip cnbcindonesia.com.
Laura Revell, profesor fisika lingkungan di University of Canterbury, Selandia Baru mengatakan, letusan gunung berapi biasanya mengakibatkan hilangnya ozon jangka pendek, sementara nitrous oxide, gas rumah kaca yang kuat yang dipancarkan dari aplikasi pupuk di pertanian, juga merupakan zat perusak ozon yang kuat.
"Sangat penting untuk mengingat pelajaran yang dipetik dari kisah lubang ozon dan memastikan kita terus menyadari apa yang terjadi di stratosfer," kata Revell.
Mengutip Sciencedaily.com, Marina Friedel seorang mahasiswa doktoral dan Swiss National Science Foundation Ambizione Fellow Gabriel Chiodo. Keduanya adalah anggota kelompok yang dipimpin oleh Thomas Peter, Profesor Kimia Atmosfer di ETH Zurich, dan bekerja sama dengan Universitas Princeton dan lembaga lainnya.
Mereka mempelajari penipisan ozon di stratosfer, agar ozon dipecah di sana, suhu di Kutub Utara harus sangat rendah.
Baca Juga: Deretan Misteri yang Sulit Dipecahkan Peneliti
"Penghancuran ozon hanya terjadi ketika suhu cukup dingin dan pusaran kutub kuat di stratosfer, sekitar 30 hingga 50 kilometer di atas permukaan tanah," kata Friedel.
Biasanya, ozon menyerap radiasi UV yang dipancarkan oleh matahari, sehingga menghangatkan stratosfer dan membantu memecah pusaran kutub di musim semi. Tetapi jika ozon berkurang, stratosfer mendingin dan pusaran menjadi lebih kuat. Ozon memiliki peran utama dalam perubahan suhu dan sirkulasi di sekitar Kutub Utara.
"Pusaran kutub yang kuat kemudian menghasilkan efek yang diamati di permukaan bumi," kata Chiodo. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali