Libatkan Politisi, Gus Yahya Janji PBNU Bebas Politik Praktis

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 12 Januari 2022
0 dilihat
Libatkan Politisi, Gus Yahya Janji PBNU Bebas Politik Praktis
Ketum PBNU Gus Yahya. Foto: Repro Cuplikcom

" Pengurus PBNU masa khidmah 2022-2027 telah diumumkan hari ini, Rabu (12/1/2022) "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 telah diumumkan hari ini, Rabu (12/1/2022).

Melansir detik.com, pada daftar pengurus PBNU tersebut terdapat sejumlah tokoh nasional seperti eks Ketua Umum (Ketum) PBNU, Said Aqil Siroj hingga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar.

Sementara jabatan Sekjen PBNU periode 2022-2027 dijabat oleh Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga ada dalam deretan kepengurusan, yakni Alissa Wahid sebagai ketua bidang.

Rais Aam terpilih, KH Miftachul Akhyar menyebut kepengurusan PBNU berjumlah 200-an orang.

Selain itu, diketahui ada dua politikus yang masuk dalam kepengurusan, yakni Nusron Wahid dari Golkar sebagai Waketum PBNU dan H Maming dari PDIP sebagai Bendahara Umum PBNU.

Baca Juga: Pengurus PBNU Masa Khidmah 2022-2027 Diumumkan, Berikut Daftarnya

Meski ada dua politikus, PBNU berjanji tidak akan terlibat politik praktis kendati sejumlah dewan pengurus baru diisi beberapa politikus.

Melansir tempo.co, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyebut pemilihan para politikus sebagai anggota dewan pengurus adalah langkah menjaga NU terlibat politik praktis.

Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di kantor PBNU, Yahya berkata pemilihan para politisi tersebut sebagai para pengawas aktivitas NU ke depan.

Sebab, kata dia, dengan adanya pengurus dengan latar belakang politisi maka akan mudah mengkondisikan kader yang terlibat kegiatan politik praktis.

"Maka kalau ada anggota yang mengeluarkan sesuatu yang miring-miring pada kepentingan politik masing-masing maka akan langsung ketahuan," kata Yahya.

Adanya latar belakang politikus di kepengurusan PBNU juga diharapkan akan menjaga kehormatan NU dari tindakan politisasi terhadap organisasi tersebut.

Sebab, kata Yahya, peniadaan politisi dalam dewan kepengurusan akan berimbas NU yang semakin mudah untuk dipolitisir.

Baca Juga: Terkonfirmasi Omicron Capai 506 Kasus, Kemenkes Gencarkan Layanan Telemedisin

"Intinya kami sama-sama menjaga Marwah PBNU ke depan," kata dia.

Selain bebas dari aktivitas politik praktis, Yahya Staquf juga berjanji akan membuat NU lebih transparan kepada publik.

Ia menyebut akan pada periode kepemimpinannya, PBNU akan berusaha lebih terbuka kepada publik.

"Sebagai organisasi milik bangsa Indonesia, maka masyarakat berhak tahu apa yang terjadi di NU dan mau dibawa ke mana NU," kata Gus Yahya dalam konferensi pers pengumuman dewan pengurus PBNU. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

Baca Juga