Lokasi Sudah Diukur, Pembangunan Tambat Labuh Kolaka Utara Tak Kunjung Terealisasi, Nelayan Gigit Jari

Muh. Risal H, telisik indonesia
Sabtu, 23 Maret 2024
0 dilihat
Lokasi Sudah Diukur, Pembangunan Tambat Labuh Kolaka Utara Tak Kunjung Terealisasi, Nelayan Gigit Jari
Rencana lokasi pembangunan tambat labuh di Desa Lametuna, Kecamatan Kodeoha berada di bagian ujung bandara Kolaka Utara. Foto: Ist.

" Nelayan di Desa Lametuna, Kecamatan Kodeoha dan Desa Bahari, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara, hanya bisa gigit jari karena pembangunan tambat labuh tak kunjung terealisasi "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Nelayan di Desa Lametuna, Kecamatan Kodeoha dan Desa Bahari, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara, terpaksa gigit jari.  Pasalnya, pembangunan tambat labuh yang digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara tahun lalu di dua desa ini tak kunjung terealisasi hingga saat ini, meski lokasinya telah diukur.

Bagi nelayan di Desa Lametuna, pembangunan parkiran perahu tersebut merupakan kompensasi pemerintah daerah sebab muara sungai yang mereka gunakan sejak puluhan tahun sebagai tempat menambat perahu, tidak dapat lagi dilalui gegara masuk kawasan bandar udara (bandara).

Sementara bagi nelayan di Desa Bahari, kehadiran tambat labuh modern dapat memudahkan proses bongkar muat hasil laut nelayan.

Mengingat kondisi dermaga yang memanjang kurang lebih 200 meter di desa penghasil ikan itu sudah sangat memprihatinkan. Lantai dermaga yang terbuat dari papan kayu sudah bolong, tiap pancangnya pun nyaris roboh karena termakan usia.

Meski demikian, hasrat para nelayan untuk menikmati tambat labuh baru pupus, sebab pembangunannya belum pasti.

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kolaka Utara, Muhsin membenarkan, jikalau tambat labuh yang pembangunannya  direncanakan tahun lalu, tidak terealisasi.

Baca Juga: 175 Nelayan Buton Selatan Terima Sertifikat SKN dan SOPI

"Iya batal karena sampai saat ini tidak ada turun biar perencanaannya juga tidak turun," jawabnya, Sabtu (22/3/2024) via WhatsApp.

Pihak Dinas Perikanan tidak mengetahui secara pasti penyebab batalnya pembangunan tambat labuh di dua desa ini. Yang pasti kata Muhsin, pihaknya telah berupaya mem-follow up anggarannya melalui Dinas Pekerjaan Umum Kolaka Utara.

"Anggarannya tidak di Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Tenggara, melainkan di Dinas PUPR provinsi," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Kepala Diskan Kolaka Utara setahun yang lalu meminta bantuan Sekertaris Dinas PUPR Kolaka Utara untuk mengecek anggaran tersebut ke PUPR provinsi. Kata dia, anggarannya masuk di perubahan.

Tidak sampai disitu, pihak Diskan Kolaka Utara bersama tim teknis PUPR Provinsi Sulawesi Tenggara tahun lalu juga telah mengunjungi lokasi pembangunan tambat labuh di Desa Lametuna dan Bahari melakukan pengukuran.

Kata Muhsin, anggaran pembangunan tambat labuh yang akan digelontorkan Pemprov Sulawesi Tenggara mencapai Rp 3 miliar. Masing-masing bangunan habiskan anggaran Rp 1,5 miliar.

Pernyataan serupa juga disampaikan Kadis DPM PTSP Sulawesi Tenggara, Parinringi saat masih menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara.

Baca Juga: Nelayan di Buton Kecipratan Ratusan Sarana Melaut

Dilansir dari Website resmi Pemkab Kolaka Utara, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tenggara menyiapkan anggaran Rp 3 miliar untuk pembuatan tambat labuh di dua lokasi berbeda yakni di Desa Lametuna dan Desa Bahari.

Pihaknya telah mengusulkan pembangunan tambat labuh ke provinsi. Dananya pun menggunakan APBD provinsi.

"Kita sudah usulkan dan alhamdulillah tahun 2023 ini sudah dianggarkan dan dimulai pengerjaannya," kata eks Pj Bupati Kolaka Utara. (A)

Penulis: Muh. Risal H

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga