Luhut Sebut Pandemi COVID-19 Bakal Berlangsung hingga Tahun 2023, Ini Alasannya
M Risman Amin Boti, telisik indonesia
Selasa, 24 Agustus 2021
0 dilihat
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut B. Pandjaitan. Foto: Repro liputan6.com
" Dua tahun ke depan atau 2023 belum tentu wabah COVID-19 bakal terhentikan di Indonesia. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan pandemi COVID-19 akan tetap berlangsung dalam waktu yang lama.
Bahkan, kata Luhut, dua tahun ke depan atau 2023 belum tentu wabah COVID-19 bakal terhentikan di Indonesia.
"Hampir pasti dua tahun lagi belum selesai ini Covid. Kalau menurut saya, dari yang saya baca dari ahli-ahli. Saya tidak ahli, tapi saya membaca beberapa paper," ujar Luhut dalam Rakerkonas Apindo ke-31 secara virtual, Selasa (24/8/2021).
Menurutnya, dari beberapa yang dia baca banyak ahli di antaranya paper terbaru dari Amerika Serikat menyebutkan pandemi akan berjalan dalam waktu yang panjang.
Para pakar menyebut bahwa mereka melihat pandemi ini masih belum akan selesai dan mungkin menjadi endemi.
"Bagaimana kalau pandemi masih dua tahun lagi? Hampir pasti ini dua tahun lagi (2023) belum selesai nih COVID-19 kalau menurut saya”, kata Luhut.
Hal itu diungkapkan Luhut saat menjawab pertanyaan para pengusaha yang khawatir pandemi masih berlangsung satu atau dua tahun ke depan.
"Jadi itu yang kita siapkan sekarang strategi kita bagaimana hidup dengan itu," ujar Luhut.
Baca juga: KPK Bantah Eks Narapidana Korupsi Jadi Penyuluh Antikorupsi
Baca juga: Simak, BKN Tetapkan Jadwal SKD CPNS, Pelamar Wajib Swab Antigen dan Masker Berlapis
Mantan Kepala Staf Kepresidenan RI, menyebut saat ini herd immunity bukan lagi hal yang dikejar pemerintah, pasalnya efikasi vaksin COVID-19 tidak ada yang 100 persen. Artinya, meski sudah vaksin, virus COVID-19 masih bisa saja menjangkit.
"Memang karena varian delta yang tidak memungkinkan kita masuk ke herd immunity, angka ini karena reproduksi penularan delta 5-8 kali lebih kuat. Vaksin yang ada efikasinya hanya 60-70 persen, mau Pfizer atau apa nggak ada yang tahan," ungkap Luhut.
Oleh sebab itu, Luhut mengajak Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk bersenergi mendukung program percepatan vaksinasi, penggunaan masker, testing, trancing, dan treatment juga menjadi strategi andalan menghadapi COVID-19.
"Pedulilindungi ini masuk juga testing, tracing. Kami buat aplikasinya, pedulilindungi ini akan jadi peran penting untuk memisahkan orang COVID-19, jangan berkeliaran, dia akan isoter, jika itu terjadi penularan itu akan dikendalikan," ucap Luhut.
Sehingga strategi yang disiapkan, kata Luhut, misalnya dengan mengoptimalkan aplikasi ini juga akan dimaksimalkan penggunaannya untuk melakukan pelacakan dan mencegah orang-orang yang tertular COVID-19 berkeliaran.
Dengan demikian, warga yang tertular penyakit tersebut bisa langsung diminta untuk isolasi terpusat.
Lebih lanjut, tambah Luhut, pemerintah juga bisa melakukan pelacakan dan pengetesan kepada warga yang diduga berkontak langsung dengan pasien tersebut.
Kendati demikian, Luhut menilai, pandemi tidak harus dinilai negatif, namun ada pula positifnya. Misalnya, pandemi membuat semua orang membangun jiwa disiplin.
“Ada sisi positifnya juga. Saya tidak pesimistis. Saya optimistis dengan 3T ini. Memang privasi anda akan terganggu. Anda pergi ke hotel akan ketahuan tidur di kamar berapa. Jadi dengan pedulilindungi ini mungkin anda kontak dengan siapa, itu akan ketahuan," katanya. (C)
Reporter: M. Risman Amin Boti
Editor: Fitrah Nugraha