Manfaatnya Luar Biasa, Jangan Remehkan Doa
Haerani Hambali, telisik indonesia
Senin, 14 Februari 2022
0 dilihat
Ketika seseorang berdoa, ia berarti meminta tolong pada Allah dan menyerahkan semua urusannya hanya kepada Allah. Foto: Repro Republika.co.id
" Jangan sekali-kali meremehkan doa. Doa itu perintah Allah, doa itu ruhnya ibadah, doa itu membuat Allah cinta kepada hamba-Nya "
KENDARI, TELISIK.ID - Berdoa itu gratis, mudah, dan semakin mendekatkan kita pada Allah Ta'ala. Kita seringkali dihinggapi rasa malas berdoa, karena doa yang kita panjatkan tidak langsung diijabah. Padahal doa mempunyai manfaat yang luar biasa.
Jangan sekali-kali meremehkan doa. Doa itu perintah Allah, doa itu ruhnya ibadah, doa itu membuat Allah cinta kepada hamba-Nya. 'Anta abdy', engkau hamba-Ku jawab Allah saat hamba-Nya berdoa kepada-Nya. Apalagi sampai merengek menangis penuh harap.
Melansir umma.id, berikut ini di antara manfaat berdoa:
1. Salah satu bentuk ketaatan kepada Allah
Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir r.a bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Doa adalah ibadah”, kemudian setelah itu beliau membaca ayat “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60) (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrad no.714.).
2. Memperpanjang umur
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada yang dapat menolak takdir (ketentuan) Allah selain doa. Dan tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065).
3. Bukti tawakkal kepada Allah
Ketika seseorang berdoa, ia berarti meminta tolong pada Allah dan menyerahkan semua urusannya hanya kepada Allah.
4. Didoakan Malaikat
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada seorang Muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama Muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama,” (HR. Muslim no. 4912).
Dikutip dari Republika.co.id, para nabi semua dipersenjatai doa. Nabi Adam alaihissalam diampuni dan dimuliakan Allah setelah doa taubatnya (QS Al A'raf; 23).
Nabi Yunus alaihissalam diselamatkan karena doa penyesalannya (QS Al Anbiya; 87-88). Nabi Muhammad shalallahu alahi wassalam dimenangkan karena doa kesabarannya (QS Al Baqarah; 214).
Begitulah cara Allah menghormati dan menyayangi hamba-Nya yang berdoa. Tidak ada yang mustahil bagi Allah, semua bisa terjadi dengan iradah (kehendak) dan qudrah-Nya (QS Yasin; 82).
Baca Juga: Dahsyatnya Fitnah Akhir Zaman, Ini Cara Menghadapinya
Jangan pernah bosan apalagi putus asa berdoa, yakinlah semua masih bisa terjadi atas Izin-Nya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai (yang tidak yakin bahwa doanya akan dikabulkan)".
(HR. Tirmidzi 3479).
Jangan buru-buru, marah apalagi berputus asa dari Rahmat Allah hanya karena doa yang dipanjatkan belum terkabul. Sebab Allah itu pasti akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya. Hanya memang banyak orang yang tidak sabaran, maunya doanya itu dikabulkan secara instan.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Maha Pemalu. Maha Dermawan. Maha Mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Mengutip izi.co.id, ada beberapa penyebab doa kita tak berkabul:
1. Tidak sabaran
Agar doa dikabulkan, kita harus bersabar, tidak terburu-buru. Misalkan minta jodoh, selain berdoa, juga berusaha dan bersabar. Allah pasti tahu waktu terbaik untuk jodoh kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Bahwa Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: Aku sudah berdoa, tetapi belum dikabulkan.” (Shahih Muslim No.4916).
2. Bisa jadi disimpan sebagai pencegah bencana
Ketika doa tak kunjung terkabul, tetaplah yakin dan berhusnudzon kepada Allah. Sebab, bisa jadi doa tersebut memang sengaja Allah tahan untuk mencegah bencana. Alasannya mungkin tidak akan diketahui saat ini, tapi esok atau lusa kita pasti akan dapat melihatnya dan bersyukur.
“Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani).
3. Enggan membantu kesulitan orang lain
Ketika menolong orang yang tengah kesulitan, maka Allah akan menolong kita dari kesulitan. Jadi jika ingin Allah kabulkan doa, cobalah bantu orang-orang yang tengah kesulitan di sekitarmu.
“Barangsiapa ingin agar doanya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan.” (HR. Ahmad).
Baca Juga: 4 Golongan Manusia yang Haram Disentuh Api Neraka
Nah, jangan lagi terburu-buru berburuk sangka kepada Allah. Introspeksi dirilah terlebih dahulu, apakah ada yang salah dari doa-doa yang dipanjatkan, atau ternyata memang Allah masih menyimpan doa-doa kita? Yang terpenting adalah kita tidak berputus dari Rahmat Allah.
4. Doanya mengandung dosa atau keburukan
Dari Abu Said bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Apabila seorang Muslim berdoa dan tidak memohon suatu yang berdosa atau pemutusan kerabat kecuali akan diakabulkan oleh Allah salah satu dari tiga ; Akan dikabulkan doanya atau ditunda untuk simpanan di akhirat atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya”. [Musnad Ahmad 3/18. Imam Al-Mundziri mengatakannya Jayyid (bagus) Targhib 2/478].
5. Mengonsumsi makanan haram
“Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa: Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” [Shahih Muslim]. (C)
Reporter: Haerani Hambali