Masyarakat di Baubau Keluhkan Belum Ada Bantuan

Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Sabtu, 09 Mei 2020
0 dilihat
Masyarakat di Baubau Keluhkan Belum Ada Bantuan
Ketua RW 08 BWI Kota Baubau Safiudin bersama warganya. Foto: Ridwan/Telisik

" oleh dikatakan begitu, karena sejak ditetapkannya salah satu warga kami sebagai pasien positif COVID-19, sama sekali belum ada laporan yang masuk ke kami bahwa ada bantuan dari manapun. "

BAUBAU, TELISIK.ID - Masyarakat Kelurahan Bukit Wolio Indah (BWI) yang terdampak mengeluhkan belum ada sentuhan bantuan yang masuk dari Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau.

Itu disampaikan oleh ketua Rukun Warga (RW) 8 kelurahan BWI  Safiudin.Pd.,M.Pd saat disambangi di rumahnya Jumat (8/5/2020).

"Boleh dikatakan begitu, karena sejak ditetapkannya salah satu warga kami sebagai pasien positif COVID-19, sama sekali belum ada laporan yang masuk ke kami bahwa ada bantuan dari manapun," ucapnya.

"Mestinyakan kalau ada bantuan dari instansi manapun, harus terlaporkan ke kami," lanjutnya.

Ia juga menyampaikan, warga BWI adalah masyarakat terdampak langsung, dan berpengaruh kepada para pekerja harian yang berasal dari Kelurahan BWI.

"Kami ini adalah yang terdampak langsung, sehingga kami ini jika keluar di manapun selalu terkucilkan. Ini berpengaruh terhadap penghasilan para pekerja harian yang berasal dari lingkungan kami ini," jelasnya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Stok Bahan Pokok di Kendari Aman

Selain itu, Safiudin mengeluhkan, keluarga korban yang terpapar COVID-19 sama sekali belum mendapat bantuan dari pemerintah.

"Keluarga korban itukan sementara isolasi mandiri di rumah, Jadi mereka juga membutuhkan uluran untuk dapat bertahan di rumah mereka," ujarnya.

"Selama ini kebutuhan keluarga pasien tersebut dibantu oleh tetangga melalui swadaya mereka. Kadang dalam bentuk sayur, minyak, beras dan lain-lain yang dapat membantu kehidupan mereka," lanjutnya.

Safiudin mengaku, warganya selalu mendesak dan menanyainya kapan akan tiba bantuan.

"Ini yang menjadi persoalan, warga saya itu mendengar kelurahan lain sudah mendapat bantuan, sementara kami belum sama sekali mendapat itu. Dan mereka selalu menanyakan kepada saya kapan ada bantuan tersebut," sebutnya.

Lebih lanjut Safiudin menyampaikan, sudah mendata warganya untuk dimasukan ke kelurahan sebagai penerima bantuan.

"Saya sudah mendata warga saya, dan saya tidak tahu apakah memenuhi kriteria atau tidak sebagai penerima bantuan. Itu nanti pemerintah di atas yang tentukan," bebernya.

Baca juga: Kakek 61 Tahun Tega Nodai Cucunya Sendiri

"Ada 170-an Kepala Keluarga yang terdata, tetapi saya tidak bisa memastikan apakah mereka ini pernah menerima PKH atau bantuan lainnya," pungkasnya.

Sementara itu Amus (38) salah satu warga BWI mengaku belum ada sama sekali bantuan.

"Sudah pernah didata hanya belum terealisasi. Sedangkan kita ini sedang susah-susahnya. pekerjaan terhambat di pelabuhan. Biasanya tiga kali sehari kita kerja sekarang tinggal sekali sehari," ucapnya.

"Dulu penghasilannya kita sehari Rp 150 ribu sampai dengan Rp 200 ribu per hari, sekarang tinggal Rp 50 ribu perhari," imbuhnya.

Reporter: Ridwan Amsyah

Editor: Sumarlin

Baca Juga