Menaker Beberkan Alasan 500 TKA China Diizinkan Masuk ke Sultra

Marwan Azis, telisik indonesia
Kamis, 09 Juli 2020
0 dilihat
Menaker Beberkan Alasan 500 TKA China Diizinkan Masuk ke Sultra
Menteri Ketenagkerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. Foto: Repro Tribunnews

" Jadi tenaga kerja (TKA) yang akan datang direncanakan masuk 500 orang. Dengan mereka (TKA) bisa mengoperasikan perusahaan yang dibangun, maka akan bisa menyerap 5.000 tenaga kerja lokal, bukan 5.000 TKA. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Meski menuai penolakan berupa gelombang demontransi mahasiswa di Sultra, tapi pemerintah tetap mengizinkan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk ke Konawe, Sulawesi Tenggara.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, di sela-sela Raker Komisi IX kemarin membeberkan sejumlah alasan sehingga 500 Tenaga Kerja Asing asal China diizinkan masuk ke Sulawesi Tenggara.

Alasan pertama, masuknya mereka akan membantu ribuan tenaga kerja lokal terserap oleh perusahaan yang membutuhkan di sana.

"Jadi tenaga kerja (TKA) yang akan datang direncanakan masuk 500 orang. Dengan mereka (TKA) bisa mengoperasikan perusahaan yang dibangun, maka akan bisa menyerap 5.000 tenaga kerja lokal, bukan 5.000 TKA," kata Ida seperti dikutip Telisik.id dari Detik.com.

Baca juga: Konfederasi Serikat Pekerja Minta TKA China Dipulangkan Kembali

Kedua, sudah ada nota kesepahaman antara perusahaan dengan Pemkab Konawe untuk merekrut tenaga kerja lokal secara bertahap. TKA sebanyak 500 orang itu telah dikoordinasikan dengan Forkopimda, Pemerintah Daerah di Sulawesi Tenggara dan kabupaten/kota.

Ketiga, dengan masuknya TKA, akan banyak tenaga kerja lokal terserap di berbagai daerah di masa pandemi COVID-19 ini. Sebab, jutaan pekerja telah menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat merebaknya virus Corona.

Alasan keempat, kedatangan para TKA ke Konawe karena keahlian mereka dibutuhkan oleh sejumlah perusahaan di sana.

“Kita minta juga ada tenaga kerja lokal yang akan mendampingi mereka, agar terjadi transfer of knowledge. Pada akhirnya tenaga kerja lokal kita sudah bisa memahami teknologinya, maka operasional selanjutnya akan diserahkan kepada tenaga kerja lokal kita," tandasnya

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga