Menduniakan Pulau Labengki dengan Sejumlah Keindahannya
Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Sabtu, 03 Desember 2022
0 dilihat
Komisi II DPR RI, Hugua saat membuka Festival Labengki di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.
" Festival Labengki menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan pariwisata yang ada di Labengki. Mulai dari keindahan pulaunya dan alam bawah lautnya "
KONAWE UTARA, TELISIK.ID - Festival Labengki menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan pariwisata yang ada di Labengki. Mulai dari keindahan pulaunya dan alam bawah lautnya.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada Festival Labengki ini diantaranya, lomba memancing, katinting race, lulo tradisional, kuliner tradisional toilet bersih, konservasi lingkungan, jet ski touring dan ekspedisi puncak labengki.
Komisi II DPR RI, Hugua resmi membuka Festival Labengki di lapangan sepakbola Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara, Jumat (2/12/2022) malam.
Baca Juga: Moeldoko Layak Maju Capres di Pemilu 2024
Hugua mengatakan, Festival Labengki untuk memperkenalkan kawasan pariwisata alam bawah laut dan Segi Tiga Berlian di Konawe Utara yang meliputi Pulau Labengki, Pantai Taipa dan Air Panas Wawolesea.
"Saya harap ke depan Labengki menjadi salah satu harapan Sulawesi Tenggara karena potensinya yang luar biasa, bukan saja lautnya tapi daratannya juga indah dengan adanya batu-batu yang terukir," ujar Hugua via seluler, Sabtu (3/12/2022).
Dia menambahkan, adanya kima langka di bawah laut Labengki menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan, baik lokal nasional maupun internasional.
Kima langka yang ada di Labengki oleh masyarakat sekitar disebut Kima Boe. Kima Boe berasal dari bahasa Bajo yang artinya kima air.
"Kima Boe dalah jenis kima yang unik dan tidak banyak ditemukan di daerah lain, hanya ada di Labengki dan Sambore Sulawesi Tengah," kata Hugua.
Selain itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Dinas Pariwisata Sultra Andi Syahrir mengatakan, melalui upaya pemerintah dan stakeholder terkait untuk memperkenalkan keindahan Pulau Labengki sehingga bisa mendunia dan dikunjungi oleh wisatawan baik lokal, nasional dan internasional.
"Untuk masyarakat sekitar tidak hanya menjadi objek perkembangan pariwisata, tetapi mereka adalah subyek atau pelaku dari kepariwisataan itu sendiri, sehingga dengan adanya wisata ini mereka hanya tidak menjadi penonton tetapi mereka juga menjadi pelaku industri pariwisata," ujar Syahril.
Baca Juga: 981 Tenaga Harian Lepas di Manggarai Timur Tak Dipekerjakan Lagi 2023
Syahril menambahkan, keindahan kima yang ada di Labengki juga harus dijaga, jika kima itu dibiarkan tumbuh berkembang akan menjadi panorama bawah laut yang indah dan bisa menjadi spot selam.
Melalui Festival Labengki ini, Hugua juga menantang para akademisi dan lembaga peneliti Indonesia untuk melihat dan melakukan penelitian untuk Kima Boe, agar bisa diketahui nama ilmiahnya.
"Saya menghimbau para pecinta bawah laut dan kima, harus mengekspor Labengki ini terutama Kima Boe yang khas dari Labengki," tutupnya. (B)
Laporan: Wa Ode Ria Ika hasana
Editor: KardinĀ
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS