Mengaku Tak Tau Ada Murid Dibully, Kepala Sekolah SDN 80 Kendari: Sudah Diselesaikan

Erni Yanti, telisik indonesia
Minggu, 18 Agustus 2024
0 dilihat
Mengaku Tak Tau Ada Murid Dibully, Kepala Sekolah SDN 80 Kendari: Sudah Diselesaikan
Sekolah Dasar Negeri 80 Kendari terletak di Jl. Ade Irma Kecamatan Baruga Kota Kendari. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Kepala sekolah sudah memanggil orang tua dan guru wali kelas Ar. Setelah melalui pembicaraan, guru wali kelas mengakui kelalaiannya karena tak mengetahui Ar telah dibully selama 2 tahun ini "

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 80 Kendari berinisial Ar mengeluh sering dibully dengan kekerasan fisik oleh beberapa temannya di sekolah. Pembullyan sudah terjadi selama dua tahun.

Usai keluhan tersebut disampaikan, pihak guru dan kepala sekolah memanggil orang tua dan guru wali kelas Ar. Setelah melalui pembicaraan, guru wali kelas mengakui kelalaiannya karena tak mengetahui pembullyan tersebut.

"Guru wali kelasnya sudah minta maaf, mereka mengaku lalai dan akan lebih memperhatikan murid-muridnya," kata orang tua Ar, Wa Yeni, Jumat (16/8/1024).

Ia berharap hal serupa tidak terjadi lagi karena menurutnya, unsur yang termasuk dalam pembullyan dan kekerasan fisik meski sesama anak-anak, dapat mengganggu mental bahkan enggan untuk sekolah.

Baca Juga: Update Jadwal KM Tilongkabila Agustus 2024, Lewati Bima-Benoa

Kepala Sekolah SDN 80 Kendari, Nurlemi, mengaku tidak membeda-bedakan murid-muridnya di sekolah. Ia menerapkan aturan di sekolah dengan ketat. Namun baru mengetahui ada kejadian pembullyan tersebut.

Ia sudah memanggil orang tua murid dan guru-guru yang menjadi wali kelas Ar selama ini. Ia menanyakan satu-persatu kepada guru dan orang tua Ar.

"Saya telpon orang tuanya dan panggil di sekolah untuk ceritakan hal sesungguhnya yang menimpa anaknya," kata Nurlemi.

Ia mengatakan, selama ini perkiraannya sekolah aman dan baik-baik saja, namun setelah mendengar kabar tersebut ia segera membicarakan dan menyelesaikan, karena selama ia menjadi kepala sekolah, tidak pernah terjadi hal serupa.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan murid-murid akan lebih diawasi dan diperhatian lagi.

Sementara wali kelas Ar, Rosmiati, meminta kepada orang tua Ar agar kejadian yang dialami anak-anak di sekolah tidak didiamkan, tetapi disampaikan kepada wali kelas.  

"Kejadian seperti ini jangan didiamkan. Sampaikan kepada saya. Sebenarnya saya kalau di sekolah selalu di dalam kelas, jadi anak-anak selalu diawasi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, siswa SDN 80 Kendari berinisial Ar (10) dibully oleh beberapa teman kelasnya selama dua tahun dan tidak diketahui pihak sekolah.

Baca Juga: Tak Kalah dari Peserta Upacara di IKN, BWS Sulawesi IV Kendari Pakai Busana Adat di HUT Kemerdekaan RI

Saat ditemui Telisik.id di rumahnya, Ar menceritakan kejadian yang dialami di sekolah hingga menampakkan wajah tertekan dan air mata.

Ar mengatakan, selama dua tahun sejak kelas dua SD sampai kelas empat (sekarang), dia dibully teman sekelasnya dengan kekerasan fisik, mulai dari ditendang, didorong, hingga ditarik-tarik tangannya.

Hampir setiap hari Ar menangis dan merasa ketakutan. Pada tahun 2023 Ar menerima bullyan hingga mentalnya terganggu dan enggan untuk ke sekolah.

Akibat bullyan tersebut, Ar sempat jatuh sakit selama dua bulan karena dampak kekerasan fisik yang diterima dari beberapa teman-teman sekelasnya. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga