Mengenal Gola Ni'i atau Gula Kalupu, Olahan Kelapa Khas Pulau Kabaena

Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Rabu, 24 Mei 2023
0 dilihat
Mengenal Gola Ni'i atau Gula Kalupu, Olahan Kelapa Khas Pulau Kabaena
Gola Ni'i atau yang dikenal dengan Gula Kalupu di Pulau Buton dan Baubau merupakan jajanan olahan kelapa yang berasal dari Pulau Kabaena, Bombana. Foto: Libur.co

" Kabaena adalah salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Bombana. Pulau ini selain terkenal dengan keindahan alamnya, juga terkenal akan kuliner dan jajanannya, salah satunya adalah Gola Ni'i atau gula kelapa "

BOMBANA, TELISIK.ID - Kabaena adalah salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Bombana. Pulau ini selain terkenal dengan keindahan alamnya, juga terkenal akan kuliner dan jajanannya, salah satunya adalah Gola Ni'i atau gula kelapa.

Gola Ni'i sendiri merupakan jajanan khas Kabaena yang juga sering ditemui di Pulau Buton. Di daerah tersebut, jajanan ini dikenal dengan nama Gula Kalupu. Hal itu terjadi karena Pulau Kabaena dulunya merupakan bagian dari Pulau Buton, namun pada 2003 Kabaena masuk dalam wilayah Kabupaten Bombana.

Seperti namanya, Gola Ni'i merupakan olahan dari gula aren cair, kelapa dan beras ketan yang dibalut menggunakan daun jagung kering.

Baca Juga: Deretan Resep Minuman Detox Ala dr Zaidul Akbar

Dikutip dari katalog Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bombana yang dibagikan pada pameran pembangunan lalu, proses pembuatan jajanan satu ini terbilang cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Biasanya pembuat makanan khas Kabaena ini adalah orang-orang yang sudah terlatih.

Proses pembuatan Gola Ni'i yang harus diaduk berjam-jam. Foto: Piknikyuk.id

 

Untuk teksturnya sendiri, Gola Ni'i memiliki berbagai tekstur yaitu keras padat, dan legit yang dapat diketahui berdasarkan jenis gula aren yang digunakan. Jika gula aren tersebut pada proses pengolahannya menggunakan cairan penjernih air enau mentah atau dalam bahasa Kabaena disebut Tanga, maka hasil gula kelapa pasti akan keras padat, namun jika tidak, maka hasilnya akan lembek/legit.

Selain itu berdasarkan pengakuan Kasma, wanita 45 tahun asal Kabupaten Bombana, kelapa yang digunakan untuk memasak haruslah buah kelapa setengah tua, karena jika kelapa yang dipakai sudah tua, maka hasilnya tidak akan enak dan proses pengolahannya pun akan merepotkan.

"Harus agak tua, soalnya kalau terlalu muda, terlalu lembek (kelapanya), kalau tua akan keras (kelapanya)," tutur Kasma kepada Telisik.id via Whatsapp.

Gola Ni'i yang dibungkus dengan daun jagung kering dan diikat tali rafia. Foto: Libur.co

 

Proses memasak jajan yang satu ini juga cukup rumit karena berbagai bahan tadi harus dicampur dan diaduk dalam waktu yang tidak sebentar. Selain itu, adonan dari jajanan ini apabila telah setengah matang maka akan keras dan sangat berat ketika diaduk, hingga biasanya membutuhkan dua orang untuk mengaduknya.

Baca Juga: Resep Buko Salad Filipina yang Enak dan Legit

Jika adonan tidak lagi lengket pada wajan atau alat pengaduk ketika diaduk dengan cara diputar dan adonan ikut terputar membentuk bulat, itu tandanya gula kelapa telah matang dan adonan siap diangkat dari perapian.

Soal rasa tidak usah ditanya. Olahan kelapa, gula aren dan ketan tadi akan terasa manis bercampur gurih ketika memasuki mulut. Karena didominasi rasa manis, maka ketika terlalu banyak memakan jajanan ini dianjurkan untuk memakannya satu atau dua biji, jika berlebihan maka akan terasa eneg. Namun hal ini kembali pada selera masing-masing.

Jika Telisikers penasaran dengan jajanan yang satu ini, jajanan ini sendiri dapat dijumpai di Kabupaten Bombana, Pulau Buton dan Kota Baubau. (B-Adv)

Penulis: Ahmad Badaruddin

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga