Mengenal Liya Togo, Satu-Satunya Desa Wisata di Wakatobi yang Masuk 100 Besar ADWI 2021

Nina Nurrahmah, telisik indonesia
Sabtu, 21 Agustus 2021
0 dilihat
Mengenal Liya Togo, Satu-Satunya Desa Wisata di Wakatobi yang Masuk 100 Besar ADWI 2021
Pasukan Tarian Tamburu, tarian khas Desa Liya Togo. Foto: Ist.

" Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah mengumumkan 100 desa yang masuk dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah mengumumkan 100 desa yang masuk dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 pada Jumat (20/8/2021).

 

Paket makan siang untuk wisatawan terdiri dari soami, lempe, salamu, heloa wangkara, ikan santan bungkus daun kaukomba, dan tumis bunga pepaya. Foto: Ist.

 

Salah satu desa wisata yang lolos 100 besar ADWI adalah desa wisata Liya Togo yang terletak di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi dan menjadi satu-satunya desa wisata di Wakatobi yang masuk 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

 

Pesta adat Mangani'a sebagai syukuran atas suatu keberhasilan. Foto: Ist.

 

“Daya tarik wisata yang ditawarkan desa wisata Liya Togo yaitu wisata sejarah berupa benteng peninggalan Kesultanan Buton yang terdiri dari 3 lapis antara lain Baruga, Masjid Tua, serta kuburan tokoh adat,” jelas Pemandu Wisata Liya Togo, Samlia (26), Sabtu (21/8/2021).

“Desa wisata Liya Togo selain memiliki potensi wisata alam, desa ini juga memiliki daya tarik budaya serta kuliner yang masih terjaga sampai saat ini,” ujar Sekretaris Lembaga Kelompok Pengelola Pariwisata Liya Togo (Keppo’oli), Muhammad Riadi (45), Sabtu (21/8/2021).

Baca juga: Pesona 6 Destinasi Wisata Hadiah Kemenangan Greysia dan Apriyani, Salah Satunya Wakatobi

Baca juga: Pesona Atraksi Budaya 4 Desa Wisata di Pulau Wangi-Wangi

Muhammad Riadi menambahkan, dalam ajang nominasi ADWI tersebut, desa wisata Liya Togo mengirimkan foto kuliner khas Desa Liya Togo berupa Salamu yang dibuat dari ikan pari, jus Sampalu, foto liwo yang berisi gule, lapa, dan sebagainya serta aneka budaya khas Desa Liya Togo seperti atraksi posepa’a (saling menendang), foto-foto tarian khas Desa Liya Togo seperti tarian honari, tarian tamburu dan foto-foto benteng serta kebun-kebun masyarakat dimana singkong ditanam di sela-sela bebatuan.

 

Foto bersama Sara Liya dengan para diplomat yang berkunjung ke Benteng Liya. Foto: Ist.

 

“Pengembangan desa wisata Liya Togo menggunakan konsep Community Based Tourism yang banyak melibatkan masyarakat setempat dalam banyak kegiatan wisata,” kata Pendamping Pengembangan Community Based Tourism Liya Togo, Marcella (29).

“Hal itu berpengaruh langsung pada pembuatan paket wisata Liya Togo seperti melihat tenun, walking tour bersama guide lokal, minum kelapa muda dengan pemandangan alam serta ikut cooking class panganan lokal," tambah Marcella.

“Setiap wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Liya Togo akan disambut dengan atraksi honari mosega kemudian diberikan sarung atau kadangkala juga dengan atraksi tarian Lariangi jika wisatawan meminta,” ungkap Samlia selaku pemandu wisata Liya Togo.

“Kami berharap desa wisata Liya Togo bisa masuk 50 besar sehingga mendapat kunjungan langsung dari Pak Menteri Sandiaga Uno,” harap Muhammad Riadi. (A)

Reporter: Nina Nurrahmah

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga