Mengenal Sosok Hasni Tagili, Runner up Kompetisi Menulis Fiksi KBM App Asal Konawe

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Kamis, 20 Januari 2022
0 dilihat
Mengenal Sosok Hasni Tagili, Runner up Kompetisi Menulis Fiksi KBM App Asal Konawe
Hasni Tagili, wanita asal Konawe, Sulawesi Tenggara, yang menjadi runner up di kompetisi menulis fiksi KBM App. Foto: Ist.

" Sulawesi Tenggara patut berbangga sebab posisi tiga besar, ternyata diraih oleh seorang perempuan asal Unaaha, Konawe, Sulawesi Tenggara, Hasni Tagili "

KENDARI, TELISIK.ID - Writing Camp Competition yang digelar oleh KBM App (Komunitas Bisa Menulis) dengan tema "Cinta Sejati", baru saja usai.

Komunitas besutan Isa Alamsyah dan Asma Nadia ini, mewadahi aktivitas literasi bagi para penulis dan pembaca, salah satunya melalui produktivitas lomba.

Menariknya, Sulawesi Tenggara patut berbangga sebab posisi tiga besar, ternyata diraih oleh seorang perempuan asal Unaaha, Konawe, Sulawesi Tenggara, Hasni Tagili.

Wanita berusia 34 tahun itu berhasil menjadi runner up, dengan judul novel "Seribu Perak di Saku Mr. Chen: Perjalanan Cinta Menggenggam Hidayah" dari komunitas menulis WCWH (Writing Class with Has).

Sebelumnya, lomba menulis fiksi antarkomunitas yang dimenangkannya ini, merupakan rangkaian acara Indonesia Literacy Fest (ILF) yang digelar 28 Oktober-2 November 2021.

Periode lomba sendiri dimulai tanggal 5 November (pengumuman tema), 11 November-8 Desember (posting minimal 30 bab).

Pada tanggal 27 Desember, terpilih 10 naskah terbaik dari sekitar 400-an yang terdaftar di awal lomba.

Adapun dewan juri dalam lomba ini terdiri dari 4 orang:

  1. Benny Arnas, (penulis 27 buku lintas genre, pengembang formula _Story by 5, pendiri Benny Institute, dan pegiat literasi).
  2. Achi TM (penulis 38 novel, 200 naskah skenario, penulis novel "Haruskah Bercerai" di KBM dan pendiri Rumah Pena Talenta).
    Muhammad Anhar (Kepala Sekolah KMO, ghost writer).
  3. Nissa Rengganis (dosen dan penulis).

Puncaknya, tanggal 17 Januari 2022 terpilih 3 naskah terbaik, salah satunya adalah naskah milik Hasni Tagili.

Putri sulung dari pasangan H. Taggiling dan Hj. Sayang ini, memang merupakan senior editor di Renjana Publishing, salah satu penerbit indie yang berbasis di Jawa Barat.

Selain itu, ibu dari Uwais Abdurrahman dan Nur Zulaikha Rabbani ini, memang sejak kecil senang membaca dan menulis karya-karya fiksi. Ia cukup produktif menulis puisi dan cerita pendek. Bahkan, pada september 2021 lalu, ia baru saja meluncurkan novel perdananya dengan judul "Sally, Dunia ji Ini!". Novel bertema perjalanan hijrah ini mengusung lokalitas latar Bandung dan Makassar.

Tidak hanya itu, dengan latar belakang magister pendidikan di Universitas Halu Oleo Kendari, istri dari Darmin ini juga menggeluti nonfiksi berupa opini atau ilmiah populer yang sifatnya argumentatif. Beberapa tulisan opininya pernah tayang di Telisik.id, media online nomor satu di Sulawesi Tenggara.

Bagi Hasni, dengan adanya kompetisi menulis di KBM App ini, dapat memberi ruang untuk bisa mengungkapkan gagasan kritis dengan cara yang lebih elegan dan mudah diterima oleh masyarakat. Terlebih, dalam novelnya ini, ia mengangkat cerita berlatar kritik ekonomi dan solusi Islam yang dipadukan dengan romansa.

Baca Juga: Sekolah di Buteng Disegel Warga, Siswa Terpaksa Belajar Online

Besar harapan, karya sederhana dari pelosok Konawe itu bisa menginspirasi banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin hijrah secara fisik dan pemikiran, serta bagi mereka yang ingin terlepas dari praktik ekonomi ribawi.

Di samping itu, novel dari Hasni Tagili ini sendiri, menceritakan tentang Chen Li, seorang bankir keturunan China yang lebih memilih banting stir menjadi tukang parkir setelah bangkrut.

Tak sengaja masuk komunitas Eks Bank yang fokus melepaskan anggotanya dari jerat riba, menjadikan Chen Li sangat hati-hati terhadap harta yang datang padanya. Sampai nominal seribu perak yang tiba-tiba ada di sakunya pun dipersoalkan.

Konsistensinya bergabung di Eks Bank, di mana jalur kehidupannya banyak mendapatkan tantangan, inilah yang kemudian memicu terjadinya berbagai konflik.

Sanggupkah Chen Li bertahan di atas idealisme barunya? Atau ia memilih menyerah menggapai cinta Allah? Ya, godaan konstelasi ekonomi kapitalisme yang dulu membesarkan namanya memang terus menganga di depan mata.

Baca Juga: Jompi Panggil Pulang, Jenderal Purn Barhim Boyong 9 Dokter Lakukan Sunat Massal

Cerita dengan 32 bab ini dapat diakses secara digital di KBM App dengan klik link.

Atau untuk kamu yang berminat masuk waiting list versi cetaknya, Kamu bisa langsung menghubungi penulis di nomor WA 0852-4166-2212 atau inbox Facebook Hasni Tagili. (C)

Reporter: Nurdian Pratiwi

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga