Miliki Berbagai Manfaat, Pohon Ini Hanya Digunakan Sebagai Minuman Beralkohol Tradisional

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 25 Januari 2023
0 dilihat
Miliki Berbagai Manfaat, Pohon Ini Hanya Digunakan Sebagai Minuman Beralkohol Tradisional
Tumbuhan bernama latin Arenga Pinnata tumbuh subur di negara tropis, namun pemanfaatannya di masyarakat hanya sebatas minuman tradisional beralkohol. Foto: Ahmad Jaelani/Telisik

" Pohon aren atau enau yang tumbuh rimbun di kawasan Kecamatan Abeli, Kota Kendari belum dimanfaatkan sepenuhnya dengan baik "

KENDARI, TELISIK.ID - Pohon aren atau enau yang tumbuh rimbun di kawasan Kecamatan Abeli, Kota Kendari belum dimanfaatkan sepenuhnya dengan baik.

Pohon aren, kelapa dan nipah merupakan tumbuhan dalam kelompok yang sama, yaitu jenis palma, palem atau pinang-pinangan.

Sama seperti pohon kelapa, seluruh bagian tanaman aren juga bersifat serbaguna, bahkan buahnya kolang-kaling bisa menjadi campuran untuk es buah.

Salah satu manfaat terkenal pohon enau atau aren adalah nira yang digunakan untuk membuat gula aren. Selain itu, bagian lain seperti daunnya juga dapat digunakan untuk atap rumah tradisional dan produksi sapu ijuk.

Baca Juga: Kain Tenun Khas Sulawesi Tenggara Kearifan Lokal Wastra Nusantara

Tumbuhan bernama latin Arenga Pinnata ini juga kerap dibudidayakan karena tumbuh subur di negara tropis serta memberikan nilai ekonomis bagi para petani.

Namun berbeda halnya dengan yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Abeli, Kota Kendari pemanfaatannya hanya sebatas minuman alkohol tradisional.

Minuman tersebut biasa disebut oleh warga sekitar, dengan sebutan kameko atau dikenal luas oleh warga Kendari dengan sebutan ballo.

"Masyarakat di sini yang punya pohon enau hanya dimanfaatkan untuk pembuatan kameko, karena sudah jadi kebiasaan untuk minum kameko," ucap seorang warga sekitar, Wa Fahari (65) baru-baru ini.

Peredaran dan penjualan minuman tradisional beralkohol sampai saat ini, belum ada peraturan dari pemerintah untuk melegalkannya.

Namun di kawasan Kecamatan Abeli, penjualan minuman tradisional beralkohol cukup marak dijumpai, mulai dari kameko atau ballo hingga pongasi.

Hal itu dengan gamblang diucapakan oleh seorang ibu SL (52) yang memberikan informasi, terkait penjualan hingga jenis minuman beralkohol tersebut. Untuk kameko dihargai Rp 40.000 untuk satu jerigen ukuran 5 liter, sedangkan untuk kameko putih non alkohol Rp 120.000 untuk ukuran 5 liter.

"Dalam sehari proses pengambilan air nira bisa sampai dua kali, yaitu di waktu pagi dan sore," ungkap SL.

Dalam sehari pendapatan yang diperoleh dari penjualan minuman tradisional tersebut bisa mencapai Rp 320.000 untuk 40 liter.

Sedangkan untuk minuman non alkohol kameko putih cukup jarang diminati, terkecuali mendapatkan pemesanan khusus.

Maka tak jarang pula penikmat minuman beralkohol ini datang jauh-jauh hanya untuk membelinya.

Baca Juga: Alunan Musik Bambu Siswa SMPN 7 Kendari Meriahkan Deklarasi Anti Tawuran

Salah satunya seorang pekerja bangunan NR (29) dari Kelurahan Alolama, Kecamatan Mandonga mengaku setiap penerimaan gaji ia selalu memesan air nira pagi hari.

"karena kalau yang diambil sore rasanya sudah lain," ujarnya.

Sungguh ironi memang, pohon dengan sejuta manfaat itu hanya dimanfaatkan sebagai minuman tradisional beralkohol. Padahal, jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin akan menjadi ladang penghasil uang yang lebih besar lagi bagi masyarakat. (A)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga