Mistik: Cerita Seram Lampor, Keranda Terbang Dirasuki Iblis Pencabut Nyawa hingga Teror Warga Berbuat Nista

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 31 Agustus 2024
0 dilihat
Mistik: Cerita Seram Lampor, Keranda Terbang Dirasuki Iblis Pencabut Nyawa hingga Teror Warga Berbuat Nista
Cuplikan film Lampor, sebuah keranda terbang yang datang memburu orang yang telah melakukan perbuatan penistaan atau kekejian. Foto: Repro Imdb

" Mitos mistik yang menghantui Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, adalah cerita seram tentang lampor, sebuah keranda terbang yang konon dirasuki oleh iblis pencabut nyawa "

TEMANGGUNG, TELISIK.ID - Mitos mistik yang menghantui Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, adalah cerita seram tentang lampor, sebuah keranda terbang yang konon dirasuki oleh iblis pencabut nyawa.

Legenda ini menyebutkan bahwa keranda terbang itu datang untuk memburu orang-orang yang telah melakukan perbuatan nista atau keji.

Kengerian lampor semakin menjadi-jadi ketika dikaitkan dengan kepercayaan bahwa iblis tersebut membawa wabah penyakit atau pagebluk yang bisa menimpa siapa saja yang berani keluar rumah saat malam menjelang.

Mengutip Jawapos, Sabtu (31/8/2024), menurut cerita yang berkembang di masyarakat Temanggung, lampor selalu muncul pada waktu malam hari, ketika suasana sudah gelap. Orang-orang percaya bahwa siapa saja yang berada di luar rumah pada malam hari bisa saja hilang dibawa oleh lampor dan tidak pernah kembali lagi.

Baca Juga: Mistik: Cerita Roro Kidul Angkat Nyi Blorong jadi Pimpinan Perang Bangsa Jin

Bahkan jika ada yang kembali, mereka akan kembali dalam keadaan linglung, gila, atau mengalami amnesia. Kisah seram ini telah menyebar luas dan menimbulkan ketakutan yang mencekam di kalangan warga.

Cerita tentang lampor semakin mengakar ketika disertai dengan kepercayaan bahwa angin kencang yang datang dari Laut Selatan adalah pertanda kedatangan pasukan Nyi Blorong, di mana lampor adalah salah satu anggotanya.

Ketika angin ini mulai berhembus, warga akan segera membuat suara gaduh dengan memukul kentungan atau membuat bunyi-bunyian lainnya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar lampor tidak menyerang kawasan tempat tinggal mereka. Suara-suara tersebut dipercaya bisa mengusir lampor dan mencegah terjadinya malapetaka.

Kepercayaan tentang lampor ini juga dimanfaatkan oleh orang tua untuk menakut-nakuti anak-anak mereka. Anak-anak dilarang untuk bermain di luar rumah pada malam hari karena mereka bisa diambil oleh lampor.

Selain itu, suara membentak yang sering dianggap sebagai ciri khas lampor juga menjadi alasan bagi orang tua untuk menegur anak-anak mereka agar tidak berbicara dengan nada kasar atau keras.

Lampor digambarkan sebagai hantu yang mengetuk pintu rumah. Siapa saja yang pintunya diketuk oleh lampor dan berani membukanya, konon akan jatuh sakit atau bahkan meninggal dunia, bersumber dari noice.id.

Kepercayaan tentang lampor tidak hanya terbatas di Temanggung. Di Jawa Timur, lampor diyakini sering muncul bersamaan dengan pagebluk atau wabah penyakit.

Masyarakat percaya bahwa lampor bisa membunuh seseorang dalam tidurnya, terutama saat bulan Sapar dalam penanggalan Jawa. Jika seseorang didatangi oleh lampor pada malam hari, mereka akan dibawa dengan keranda atau dicekik, dan orang tersebut akan mati seketika.

Ada juga keyakinan yang mengatakan bahwa siapa saja yang diculik atau diambil oleh lampor akan kembali dalam keadaan gila, linglung, atau amnesia. Bahkan ada beberapa orang yang tidak pernah kembali sama sekali setelah diambil oleh lampor.

Karena itu, masyarakat yang percaya dengan keberadaan lampor biasanya melarang warganya untuk keluar pada malam hari, terutama saat menjelang pagebluk.

Baca Juga: Mistik: Asal Usul Hantu Banaspati dengan Teror Nyala Api Melayang di Udara

Lampor tidak hanya menakutkan, tetapi juga memiliki kelemahan. Menurut kepercayaan, lampor tidak bisa duduk atau jongkok, sehingga mereka cenderung mendatangi korban yang tidur di atas dipan atau ranjang.

Untuk menghindari ancaman ini, beberapa masyarakat memilih untuk tidur di lantai atau di bawah dipan, dengan harapan lampor tidak bisa mengincar mereka.

Selain keranda terbang, ada berbagai wujud yang dikaitkan dengan lampor. Sebagian masyarakat menyebut lampor sebagai bola arwah, sementara yang lain percaya bahwa lampor adalah asap hitam yang berbentuk manusia namun tanpa kaki.

Meskipun wujudnya berbeda-beda, ketakutan terhadap lampor tetap sama di berbagai daerah.Kisah seram lampor tidak hanya berhenti di ranah mitos, tetapi juga menarik perhatian para sineas tanah air.(C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga