Mulai Gencarkan Budidaya Rempah, Manggarai Yakin Bisa Datangkan Pembeli
Berto Davids, telisik indonesia
Rabu, 29 Desember 2021
0 dilihat
Bupati Manggarai bersama masyarakat Desa Renda sedang mendiskusikan tentang tanaman rempah. Foto: Prokompim Manggarai
" Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT tengah memulai program budidaya rempah di penghujung tahun 2021 ini "
MANGGARAI, TELISIK.ID - Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT tengah memulai program budidaya rempah di penghujung tahun 2021 ini.
Rempah yang dibudidayakan itu, yakni pala, jahe dan kunyit.
Program ini diyakini bisa mendatangkan pembeli, baik pembeli dari Manggarai sendiri maupun dari luar Manggarai.
Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit menanam secara simbolis tanaman rempah jenis pala di Tungga, Desa Renda, Kecamatan Satarmese Utara, Rabu (29/12/2021).
Ia mengatakan beberapa waktu ke depan Pemerintah Kabupaten Mangarai mulai gencarkan budidaya rempah karena bisa meningkatkan budaya pertanian yang baik.
Selain itu, kata Bupati Nabit, harga tanaman rempah dinilai relatif bagus, sementara daerah penghasil pala di Indonesia yakni Maluku masih sulit menemukan bibit.
"Hari ini mulai dengan tanam pala. Kita bersyukur bahwa hari ini kita sudah berani memulai meskipun sedikit. Dari sedikit ini suatu saat akan menjadi banyak. Kalau di Maluku harga biji pala sekarang Rp 50-80 ribu dan penutup di luarnya lebih mahal lagi karena keguanaannya banyak," tutur Bupati Nabit.
Ia mengatakan, akan ada bantuan bibit pala tahun 2022 mendatang. Bahkan untuk pengembagan budidaya pala rencananya bukan hanya di Desa Renda, tapi Desa Gulung, Todo, Ling dan Lia juga akan masuk dalam kawasan budidaya pala.
Desa yang telah ditetapkan menjadi kawasan budidaya pala itu juga, tutur Dia, bukan berarti semua lahan di wilayah itu akan ditanami pala saja, tetapi untuk menanam tanaman jangka pendek seperti jagung dan lain-lain.
"Kalau ada lahan di sini yang mau ditanami jagung, sampaikan ke kepala desanya dan setelah itu saya akan meminta Bank NTT untuk melakukan sosialisasi program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di sini," katanya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk optimis bahwa hasil panen pala akan ada yang beli.
Baca Juga: Gubernur Gorontalo dan Istri Alami Kecelakaan, Mobil Masuk Jurang
“Kalau pembelian pasti akan ada, tenang saja. Memang selama ini banyak yang beralasan tidak ada pembeli sehingga tidak mau tanam," ujarnya.
Dia meyakini masyarakat Manggarai antusias untuk menyukseskan program pemerintah apalagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memiliki budaya pertanian yang baik.
"Saya yakin budaya pertanian di Manggarai akan baik. Selain itu bibit yang diberikan pasti ditanam. Alam itu membentuk orang punya jiwa dan keuletan," ungkapnya.
Di samping itu, ia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa Renda, karena Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai 100 persen. Ke depan, rencananya akan diberikan penghargaan kepada desa yang cepat melunasi PBB.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Anak Jalanan di Makassar Berhamburan
“Pemerintah Kabupaten Manggarai mengucapkan terima kasih atas kontribusi bapak ibu sekalian, di tengah keterbatasan tetap meberikan sumbangsih terhadap pembangunan. Percayalah, setiap rupiah yang didapatkan dari masyarakat sedapat mungkin digunakan untuk pembangunan, bukan untuk kepentingan pribadi bupati," tutupnya. (C)
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali