Murid PAUD/TK Dapat PIP dari Wajib Belajar 13 Tahun, Berikut Mekanismenya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 27 Oktober 2025
0 dilihat
Murid PAUD/TK Dapat PIP dari Wajib Belajar 13 Tahun, Berikut Mekanismenya
Kemendikdasmen pastikan murid PAUD dan TK dapat bantuan PIP mulai 2026 lewat program Wajib Belajar 13 Tahun. Foto: Repro RRI.

" Program Indonesia Pintar (PIP) akan mulai menyentuh jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan pada tahun 2026, Program Indonesia Pintar (PIP) akan mulai menyentuh jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK).

Langkah ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun yang dicanangkan pemerintah sebagai upaya pemerataan kesempatan pendidikan sejak usia dini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyebut bahwa perluasan penerima PIP ini merupakan bentuk dukungan konkret dari pemerintah agar seluruh anak Indonesia, termasuk yang berada pada usia dini, memiliki kesempatan mendapatkan pengalaman belajar formal di lembaga pendidikan prasekolah.

“Tahun depan bantuan PIP itu, nanti mulai TK kita berikan. Sekarang kan baru SD, SMP, SMA PIP itu. Nah, mulai tahun depan nanti, TK juga insyaallah dapat bantuan PIP itu,” ujar Mu'ti dalam wawancara dengan Eduardo Simorangkir), seperti dikutip dari Detik, Senin (27/10/2025).

Alasan Pemerintah Beri PIP untuk PAUD/TK

Menurut Mu'ti, keputusan memperluas cakupan PIP hingga ke jenjang PAUD/TK dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi sebagian masyarakat yang belum mampu menyekolahkan anaknya di pendidikan prasekolah karena keterbatasan biaya.

“Nah sekarang kita coba dorong PIP itu, mudah-mudahan bisa menjadi ya sedikit sumbangan lah dari pemerintah untuk anak-anak ini bisa punya pengalaman belajar di TK,” sambungnya.

Dengan adanya bantuan PIP untuk PAUD/TK, pemerintah berharap tidak ada lagi anak usia dini yang tertinggal dalam memperoleh pendidikan dasar, terutama di daerah pedesaan dan wilayah tertinggal.

Target Jumlah dan Anggaran PIP PAUD/TK

Rencana pemberian PIP kepada murid PAUD/TK sebenarnya sudah dibahas sejak tahap penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026. Pada tahap awal, Kemendikdasmen mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun untuk mendanai program tersebut.

Baca Juga: BBM Biodiesel B50 Siap Edar ke Seluruh SPBU di 2026, Simak Kisaran Harganya

Namun, hasil akhir pembahasan di Komisi X DPR RI pada 15 September 2025 menetapkan tambahan anggaran hanya sebesar Rp 400 miliar.

Meskipun tidak sebesar yang diusulkan, Mu'ti memastikan bahwa PIP PAUD/TK tetap akan berjalan dengan alokasi yang ada. Dalam Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen pada Rabu (22/10/2025), ia menegaskan bahwa bantuan PIP 2026 akan difokuskan untuk murid PAUD/TK dari keluarga tidak mampu dengan target mencapai 888 ribu murid di seluruh Indonesia.

Berikut mekanisme dan rincian pelaksanaan PIP PAUD/TK tahun 2026:

1. Sasaran penerima: Anak usia dini yang terdaftar di lembaga PAUD/TK resmi dan berasal dari keluarga tidak mampu.

2. Jumlah penerima: Ditargetkan sebanyak 888 ribu murid di seluruh wilayah Indonesia.

3. Bentuk bantuan: Bantuan pendidikan dalam bentuk dana tunai langsung yang disalurkan ke rekening masing-masing penerima.

4. Anggaran yang disiapkan: Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 400 miliar untuk tahap awal pelaksanaan program.

5. Prioritas daerah: Penerima difokuskan pada wilayah pedesaan, 3T (tertinggal, terdepan, terluar), serta daerah dengan angka partisipasi PAUD rendah.

6. Pelaksanaan program: Disalurkan melalui kerja sama antara Kemendikdasmen, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan anak usia dini.

PIP Jadi Bagian Wajib Belajar 13 Tahun

Kebijakan PIP untuk PAUD/TK tak terlepas dari rencana besar pemerintah untuk menerapkan Wajib Belajar 13 Tahun yang meliputi jenjang PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA. Melalui kebijakan ini, pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh anak Indonesia memperoleh pendidikan sejak usia dini agar tumbuh dengan kesiapan belajar yang lebih kuat.

Mu'ti menjelaskan bahwa pendidikan prasekolah memiliki peran penting dalam membangun pondasi karakter anak, terutama dalam aspek kepercayaan diri, kecintaan terhadap ilmu, kemampuan bersosialisasi, dan pemahaman terhadap norma-norma dasar.

“Terutama yang tadi, membangun rasa percaya diri, itu juga bagian dari kenapa mereka kemudian punya learning sustainability yang lebih, dibanding mereka tidak punya pengalaman,” jelasnya.

Dengan demikian, pemberian PIP untuk jenjang PAUD/TK bukan hanya bantuan finansial, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang untuk membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini.

Kolaborasi untuk Pemerataan PAUD/TK

Selain memastikan pelaksanaan PIP berjalan, Kemendikdasmen juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Desa untuk mewujudkan program Satu Desa Satu TK.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan setiap desa di Indonesia memiliki satu lembaga pendidikan anak usia dini yang layak dan mudah dijangkau masyarakat.

Baca Juga: Hasil Administrasi Rekrutmen PLN 2025 Resmi Diumumkan, Berikut Tahapan Tes Selanjutnya

“Revitalisasi tahun ini yang 16.170 juga untuk TK-TK juga, termasuk pendirian unit sekolah baru atau renovasi TK yang sudah ada,” kata Mu'ti.

Program revitalisasi tersebut tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kapasitas guru PAUD, pengadaan alat peraga edukatif, serta penyediaan ruang belajar yang aman dan ramah anak.

Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi ketimpangan akses pendidikan pada jenjang usia dini dan memastikan seluruh anak Indonesia mendapat kesempatan belajar sejak awal.

Dengan langkah konkret seperti pemberian PIP dan pendirian TK di setiap desa, pemerintah berupaya memastikan bahwa visi Wajib Belajar 13 Tahun dapat terwujud secara nyata mulai tahun 2026 mendatang. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga