Napano Kusambi Pamer Sarung Tenun Mubar pada Pameran Mini UP2K PKK
Putri Wulandari, telisik indonesia
Minggu, 27 Maret 2022
0 dilihat
Ibu Yuli, seorang penenun asal Kecamatan Napano Kusambi, saat memegang sarung tenun Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/ Telisik
" Sarung tenun Muna dipajang pada pameran mini Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK dalam rangka hari Kesatuan Gerak Nasional PKK yang ke-50 "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Sarung tenun Muna dipajang pada pameran mini Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK dalam rangka hari Kesatuan Gerak Nasional PKK yang ke-50 di lingkup kantor Bupati Kabupaten Muna Barat (Mubar).
Dalam pameran mini yang diikuti oleh beberapa kecamatan di Mubar, salah satunya yakni Kecamatan Napano Kusambi yang memamerkan hasil tenunannya, yakni hasil tenunan dari Yuli.
Yuli merupakan seorang penenun sarung, berasal dari salah satu desa yang terletak di Kecamatan Napano Kusambi, ia pandai menenun sejak lama, ini dikarenakan keahlian yang diwarisi secara turun-temurun dari orangtuanya.
Yuli mengungkapkan, sarung yang ia tenun biasanya akan menghabiskan waktu selama sebulan, itu pun tergantung pada motif sarung.
"Waktunya tidak bisa ditentukan, biasanya sampai satu bulan, itu pun tergantung motif, kalau motifnya rapat akan lama juga kita tenun sarung," ucapnya pada Telisik.id, Minggu, (27/3/2022).
Baca Juga: Tenun Masalili dan Potensi Daerah Siap Ditampilkan di Pameran HPN
Dalam tenunan sarung yang dipamerkan terdapat berbagai macam motif, yakni motif padhamara, motif bintang, serta motif kentanidore. Motif-motif ini menjadi pilihan untuk dipajang pada pameran mini tahun 2022.
"Ada motif padhamara, bintang, dan kentanidore yang dipajang saat ini," ucap Yuli.
Kemudian, ia juga menuturkan perbedaan sarung tenun Masalili dengan sarung tenun Muna Barat, perbedaannya terletak pada motifnya.
Baca Juga: April 2022, Tenun Masalili Tampil di Fashion Show Nasional
"Kalau sarung tenun Masalili motifnya sama rata ukurannya, kalau untuk Muna Barat, sarung tenun motifnya itu seperti tangga, dari panjang ke pendek," lanjutnya.
Dibuat motif seperti tangga untuk dapat membedakan kepada khalayak mana sarung tenun Masalili dan sarung tenung Muna Barat.
"Sarung tenun Masalili sudah kisaran 30 tahun, sehingga dengan perbedaan motif seperti ini dapat ditahu mana sarung tenun Muna Barat, mana yang bukan," tutupnya. (C)
Reporter: Putri Wulandari
Editor: Kardin