Nelayan di Bombana Bertahan Hidup dengan Berbagi Tangkapan Ikan

Hir Abrianto, telisik indonesia
Kamis, 02 Juli 2020
0 dilihat
Nelayan di Bombana Bertahan Hidup dengan Berbagi Tangkapan Ikan
Posko utama pembagian bantuan nelayan di Desa Terapung, Bombana. Foto: Hir/Telisik

" Itulah cara kami mencoba memulihkan perekonomian nelayan dan bantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak wabah di deaerah kami. Karena bila memunggu bantuan pemerintah, pasti ribet mengurusnya. "

BOMBANA, TELISIK.ID - Menghadapi masa pandemi COVID-19, sejumlah nelayan di Kabupten Bombana terpaksa harus bertahan hidup dengan cara saling berbagi tangkapan ikan guna menutupi kebutuhan sehari-hari.

Salah satu nelayan, Kamarudin, kepada Telisik.id mengatakan, selama empat bulan virus corona berkembang menjadi wabah mematikan di seantero dunia, sangat mengubah banyak hal dan merambah kehidupan ekonomi masyarakat kecil.

Termasuk para nelayan di Desa Terapung Kecamatan Poleang Tenggara Bombana, yang kesehariannya menggantungkan segala kebutuhannya dari kekayaan laut. Namun dampak negatif itu mulai dirasakan oleh nelayan di seluruh kawasan pesisir.

"Dampak pandemi COVID-19 yang paling dirasakan nelayan yaitu harga ikan yang turun drastis mencapai 40 persen. Hal ini tidak sebanding dengan tenaga dan biaya operasional yang dikeluarkan saat melaut," ujar Kamarudin.

Baca juga: Pelaku Penganiayaan Ditangkap Polisi Lalu Dilepas, Korban Merasa Terancam

Lebih lanjut, pria berusia 53 tahun itu menyebutkan bahwa tidak sedikit juga di antara mereka memilih untuk tidak melaut. Hal tersebut disebabkan pasar ekspor terbatas, restoran dan hotel semua tutup serta jalur distribusi perikanan ke pasar domestik terkendala kebijakan karantina wilayah.

Dengan tidak berpangkutangan menunggu bantuan pemerintah, dirinya berinisiatif untuk meningkatkan rasa kepedulian antar warga pada masa pandemiĀ ini. Salah satunya adalah program Nelayan Bantu Nelayan, yang memilki makna saling membantu sesama nelayan.

"Kami membagikan ikan hasil tangkapan secara gratis kepada nelayan yang kekurangan biaya operasional. Sementara yang masih melaut dan tidak memiliki tempat pemasaran, maka kami juga saling menutupi dengan mendistribusikan pada tempat yang sangat kekurangan," lanjutnya.

"Itulah cara kami mencoba memulihkan perekonomian nelayan dan bantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak wabah di deaerah kami. Karena bila memunggu bantuan pemerintah, pasti ribet mengurusnya," tutupnya.

Reporter: Hir Abrianto

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga