Nelayan Kendari Nekat Melaut Terjang Gelombang Tinggi dan Angin Kencang

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 30 April 2024
0 dilihat
Nelayan Kendari Nekat Melaut Terjang Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Kondisi air laut di pesisir Teluk Kendari, dengan kapal nelayan yang sedang terparkir. Foto: Ahmad Jaelani/Telisik

" Beberapa nelayan tetap nekat melaut, mencari rezeki di tengah cuaca angin kencang dan gelombang tinggi "

KENDARI, TELISIK.ID - Cuaca buruk pada penghujung bulan April 2024, tak menghentikan semangat para nelayan di Kendari, meski gelombang tinggi dan angin kencang mengancam keselamatan mereka.

Beberapa nelayan tetap nekat melaut, mencari rezeki di tengah tantangan alam. Menurut Samad, warga Kecamatan Abeli, sebagian besar nelayan memilih untuk tidak melaut sementara waktu.

Namun, beberapa kapal dengan 2-3 nelayan di setiap kapal masih nekat melaut, meskipun mereka memperhitungkan kondisi angin laut.

“Sebagian besar tidak melaut, sementara perbaiki alat tangkap ikan. Ada juga yang menganggur," ucap Samad, saat dihubungi Senin (29/4/2024) malam.

Baca Juga: Nelayan di Buton Kecipratan Ratusan Sarana Melaut

Sementara pemilik kapal pencari ikan, La Umpi, mengakui bahwa ia harus mengistirahatkan beberapa buruh di kapalnya hingga cuaca bersahabat. Ia menambahkan, harga solar yang tidak menentu juga menambah beban operasional mereka.

"Kapal sekarang lagi terparkir dekat Jembatan Teluk Kendari, belum berani turun melaut. Sekitar satu minggu lagi kalau cuaca mendukung, bisa saya panggil anak buahku untuk turun melaut," tutur pemilik kapal, La Umpi.

Baca Juga: 175 Nelayan Buton Selatan Terima Sertifikat SKN dan SOPI

Di sisi lain, Abdul Muis, pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kendari, menyatakan bahwa harga ikan belum mengalami perubahan signifikan dalam 2 minggu terakhir. Harga masih bertahan di kisaran Rp 35.000 untuk varian standar.

Sebelumnya diberitakan Telisik.id, BMKG Kota Kendari telah memperingatkan potensi curah hujan ringan hingga lebat. Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Luh Nyoman, mengatakan bahwa masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana akibat hujan, terutama di wilayah dengan riwayat banjir, tanah longsor, dan angin kencang. (A)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga