Oknum Guru SD Buton Selatan Diduga Cabuli Muridnya
Deni Djohan, telisik indonesia
Sabtu, 17 September 2022
0 dilihat
Suasana keluarga korban ketika berada di RSUD Kota Baubau. Terlihat korban masih mendapat perawatan medis dan ditemani dari perwakilan Dinas Sosial Buton Selatan. Foto: Dheny/Telisik.
" Dunia pendidikan di Buton Selatan terus tercoreng. Kali ini, seorang murid Sekolah Dasar (SD) yang masih duduk di bangku kelas tiga, WD (8) diduga dicabuli. Ironisnya, pelaku pencabulan diduga dilakukan gurunya sendiri "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Dunia pendidikan di Buton Selatan terus tercoreng. Kali ini, seorang murid Sekolah Dasar (SD) yang masih duduk di bangku kelas tiga, WD (8) diduga dicabuli. Ironisnya, pelaku pencabulan diduga dilakukan gurunya sendiri.
Ibu korban yang tak ingin disebutkan namanya menuturkan, kejadian itu terjadi pada Senin, 29 Agustus 2022. Saat itu, terdapat bercak darah yang melekat di celana dalam dan kemaluan korban ketika membuka seragam sekolahnya. Saat kelaminnya disentuh, korban merasa kesakitan.
"Ketika saya tanya ini anak (korban) langsung menangis. Saya tanya juga dia tidak mengaku. Nanti hari kedua pasca kejadian baru mengaku," tutur Ibu berhijab itu, Sabtu (17/9/2022).
Menurut pengakuan korban, lanjut Ibunya, pelaku pencabulan dilakukan oleh guru wali kelas korban. Kejadian itu dilakukan dalam ruangan kelas belajar.
Baca Juga: Kuatkan Kasus Farhat Abbas Diduga Cemarkan Nama Baik, Razman Arif Nasution Bawa 2 Saksi
"Katanya pakai tangan dia masukan ke kemaluannya. Makanya kelamin anak ini luka," ungkapnya.
Mengetahui anaknya mendapat perlakuan tak senonoh, dirinya langsung melaporkan kejadian itu di Polsek Siompu, Polres Buton. Usai diambil keterangannya, ia kemudian ke Puskesmas Siompu Barat untuk dilakukan visum.
Usai visum, dokter setempat menyarankan kepada keluarga korban agar menggunakan air hangat ketika membersihkan kelamin korban usai buang air kecil.
"Karena memang kelaminnya anak ini luka," tambahnya.
Kini korban dirawat di RSUD Kota Baubau setelah sebelumnya dirawat di RS Fagahusada karena luka pada kelamin korban sudah mengalami infeksi. Lebih sakit lagi, terduga pelaku masih bebas berkeliaran.
"Saya sesalkan karena sudah 3 Minggu ini tidak ada kejelasan terhadap kasus ini. Pihak kepolisian hanya suruh kami untuk cari bukti dan saksi supaya kasus ini bisa diungkap," kesalnya.
Ia berharap, pelaku bisa ditangkap dan dihukum seadil-adilnya. Ia juga tak mengizinkan anaknya ke sekolah, mengingat tak ada kejelasan dari pihak sekolah terkait kasus ini. Padahal kasus itu terjadi masih dalam lingkungan sekolah.
"Saya tidak berharap yang lain. Saya hanya harap pelakunya bisa ditangkap," harapnya.
Baca Juga: Aneh Gugatan Cerai Mantan Istri Sudah Dikabulkan Hakim, Malah Ajukan Peninjauan Kembali
Sementara Kapolsek Siompu, Iptu Abdul Rahman mengakui adanya kejadian dan laporan terhadap tersebut. Namun pihaknya belum mengamankan terlapor mengingat kasus ini belum cukup bukti. Pihaknya kendala pada saksi.
"Kami sudah periksa 10 orang saksi termasuk guru dan orang tua korban. Kami akan terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini," ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui sambungan selulernya.
Kata dia, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk memastikan apakah kasus ini bisa dinaikan ke tingkat penyidikan atau tidak.
"Yang pasti kami terus berupaya," tutup Abdul Rahman. (B)
Reporter: Deni Djohan
Editor: Kardin