Orang tua Siswa di Wakatobi Antusias Sambut Pembelajaran Tatap Muka
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Kamis, 02 September 2021
0 dilihat
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas. Foto: Repro Antaranews.com
" Sejumlah sekolah di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Sejumlah sekolah di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
PTM terbatas tersebut dilakukan menyusul dikeluarkannya surat imbauan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Wakatobi, yang mengacu pada instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 26 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2 dan Level 1.
Instruksi tersebut mengatur tentang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh (daring) untuk tingkat PAUD, SD, SMP, serta Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) para pengawas sekolah setempat.
Bagi satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas dilaksanakan dengan pengaturan. Untuk jenjang SD dan SMP, kapasitas maksimal 50 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter.
"Untuk jenjang PAUD, kapasitas maksimal 33 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas,” kata Kepala Dikbud Wakatobi, La Aliwangi.
Salah satu sekolah yang mulai menggelar PTM, yakni SMPN 1 Wangi-Wangi. Pihak sekolah sudah menjalankan proses PTM sejak dua minggu terakhir.
Strategi pembelajaran sekolah ini memakai dua sesi. Sesi pertama untuk 1 minggu, kemudian sesi kedua untuk minggu ke-2.
Baca juga: Tim PKM UHO Berdayakan Kelompok Tani Hortikultura di Moramo
Baca juga: UHO dan Bulog Sultra Jalin Kerjasama, Petani Diharap Lebih Produktif dan Sejahtera
“Kenapa kita harus bagi sesinya, karena kita menghindari kerumunan supaya mereka belajar tidak berdempetan karena terkait dengan protokol kesehatan. maka 16 disesi pertama lalu kemudian 16 disesi kedua," ungkap La ode Manimuhdar selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Wangi-Wangi.
Ketika sesi pertama berjalan, maka sesi kedua belajarnya di rumah secara daring. Sebaliknya, usai berjalan sesi pertama maka guru memberikan informasi dan memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
"Jadi sistem itu yang kita bangun sehingga seluruh guru stand by dari awal masuk sampai proses pembelajaran,” tambahnya.
Strategi tersebut dibuat agar efektivitas menjaga kerumunan tetap berjalan dengan baik sesuai dengan protokol kesehatan.
“Saya kira harapan kepala sekolah dan guru akan sama dengan harapan orang tua siswa, karena mereka sudah gelisah terhadap proses pembelajaran di rumah karena tidak akan efektif.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Muwardin Anwar mengaku, turut senang bahkan menyambut baik pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini.
Karena menurutnya, belajar online yang diterapkan selama ini dinilai kurang efektif bagi siswa.
“Dibukanya kembali pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah adalah kabar gembira bagi kami selaku orang tua murid. Karena cara belajar anak di sekolah lebih fokus di bandingkan dengan di rumah. Anak akan lebih mudah menyerap pelajaran jika di ajarkan langsung oleh gurunya,” ujarnya. (A)
Reporter: Boy Candra Ferniawan
Editor: Fitrah Nugraha